Labels

Thursday 27 December 2012

Embun hati

syarifudinaziz.wordpress.com
......
Embun itu menyejukan hati
Membasuh setiap luka menjadi suci kembali
Satu tetes berjuta rasa yang ia percikan

Bening tak terpercik noda
Tulus tak ada dusta
Suci tak tersentuh kemunafikan

Embun...
Thanks for all
Hadirmu memberi arti
Memberi sejuta warna
Menyejukan setiap suasana

Penat menjadi semangat
Sedih tak lagi merintih
Risau tak lagi galau
Marah tak lagi melukai

Tapi semuanya indah karena saling ikhlas
Untuk sama-sama memahami
Bahwa hidup untuk saling melengkapi

Embun dan dedaunan ada untuk saling melengkapi
Terkadang embun diatas daun
Tapi suatu waktu ia berada di bawah
Keduanya saling ridho tak merasa terbebani
Menyatu, menapilkan nuansa kesejukan

Rief_fatih, 27 des '12

Wednesday 7 November 2012

Menjaga Maknawiyah

mrstapah.blogspot.com

.....
Kehilangan maknawiah
Membawa kepada kehampaan
Bertumpuk menjadi kegersangan nurani

Kehilangan kejujuran
Membawa pada kebohongan
Bertumpuk menjadi kemunafikan akhlak

Kehilangan semangat
Membawa pada lemahnya produktifitas karya
Bertumpuk menjadi kemalasan raga

Kehilangan spirit belajar
Membawa kebodohan permanen
Bertumpuk menjadi kesesatan pola pikir

Kehilangan seni
Membawa kita pada kekakuan menjalani kehidupan
Bertumbuk menjadi sesuatu yang hambar tanpa bumbu

Kehilangan cinta
Membawa pada kedengkian
Bertumpuk menjadi permusuhan sesama sudara

Kehilangan kepedulian
Membawa pada kesenjangan kemapanan
Bertumpuk menjadi problematika dan konflik sosial

Kehilangan toleransi
Membawa pada individualistik dan merasa paling benar
Menjelma menjadi tuhan-tuhan baru dalam kehidupan

#Jangalah keimanan ini dengan basuhan dzikir
  Agar tiada yang hilang dalam dirimu
  Spirit menjadi Hamba Allah seutuhnya dan manusia yang
  bermanfaat

Rief_fatih, Mutiara kehidupan, 8 november 2012

Tuesday 6 November 2012

Facebook Jadi Ajang Curhat dan Narsis ?


masjid-almunawwar.blogspot.com
Saya ingin berangkat dari sebuah perenungan bahwa setiap apa yang dilakukan manusia ada konsekwensi yang harus di hadapi. Baik konsekwensi kebaikan atau keburukan, baik di dunia mapun diakherat kelak ketika maut menjemput kita.  Allah SWT menggambarkan hal ini dengan begitu jelas dalam surat cintanya “famayyakmal misko ladarratinn khoiroyyarah”, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. “wamal yakmal miskoladarratinn Syarayyarah”, Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al-Zalzalah: 7-8).

            Dari sinilah kita dituntut untuk sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Tabiat dunia yang menggoda dengan berbagai perhiasanya telah membuat sebagaian umat manusia lupa akan tugas yang sebenarnya. Tak terkecuali umat muslim, dunia telah membuat sebagian besar umat ini lalai. Kesenangan dunia telah menyebabkan manusia melupakan perkara-perkarah ukhrawi (akherat). Sehingga hal ini nampak pada cara pandang dan tindakan yang dilakukan. Padahal Allah SWT menegaskan “Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?”. (QS. Al-A’raf: 136)

Para meter yang digunakan tidak lagi menegedepankan landasan syar’i tetapi lebih cenderung mengedepankan perasaan yang terkadang melemahkan manusia itu sendiri. Kita terjebak pada kondisi dimana faktor kemanusian lebih sering nampak dibanding perkara syariat yang kebenaranya bersifat mutlak.

Dalam kondisi inilah sangat wajar ketika aktifitas yang dilakukan oleh umat, ini jauh dari maknawiah yang sesungguhnya. Umat ini terjebak pada ubudunnya (kecintaan dunia) yang menyebabkan disorientasi dalam menjalankan aktifitas. Atau bisa juga terjadi distorsi niat yang semua terjaga dengan baik, tapi rusak di tengan jalan karena terbuai dengan godaan dunia.

Begitu halnya dengan dunia jejaring sosial, setiap proses komunikasi yang dilakukan hendaknya mengedepankan perkara-perkara yang bernilai dunia dan akherat. Tidak terjebak pada perkara-perkaran dunia apa yang disampaikan, tapi lebih jauh dari itu hendaknya setiap pesan yang kita sampaikan mengandung hikmah dan nilai-nilai ukhrawi.

Kita mungkin perlu menggali kembali hakikat takwa yang harusnya tercermin dalam setiap kondisi dan situasi, dimanapaun dan kapanpun kita berada. Baik didunia nyata maupun dunia maya yang semuanya pasti ada peluang kebaikan maupun keburukan. Mengenai definisi takwa kita bisa melihat Percakapan antara sahabat Umar bun Khattab dan Ubay bin Ka'ab.
Suatu ketika sahabat Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka'ab apakah takwa itu. Ubay menjawab,"Pernahkah kamu melalui jalan berduri?"
Umar menjawab,"Pernah."
Ubay menyambung,"Lalu apa yang kamu lakukan?"
Umar menjawab,"Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan."
Maka Ubay berkata,
"Maka demikian pulalah takwa."

Sedangkan menurut Sayyid Qutub dalam tafsirnya, Fi Zhilal al-Qur'an, Takwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri atau halangan dalam kehidupan. Sementara Sayyid Sabiq dalam kitabnya “Islamuna” menerangkan bahwa takwa bermuatan keyakinan (akidah), pengabdian (ibadah), akhlak atau adab dan berbagai kebajikan (al-bier). Lebih lanjut dia mengatakan bakwa orang yang berhak menyandang sebutan “muttaqin” hanyalah orang yang mampu menahan dan mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi semua hal-hal yang syubhat serta berani berjihad di jalan Allah.

Dengan demikian, takwa bukan sekedar menjauhi dosa-dosa besar saja, tapi mencakup semua penyelewengan dan penyimpangan meski itu hanya kecil. “Jangan lihat kepada kecilnya dosa yang kamu lakukan, tetapi lihat kepada siapa kamu berbuat dosa“. Jika demikian, muttaqin ialah orang yang paling berprestasi dalam melaksanakan Islam.

Sampai di sini kita semakin memahami bahwa, hendaknya kehati-hatian dalam segala tindakan dalam kehidupan ini menjadi kunci keselamatan kita di dunia maupun akherat. Sehingga tak berlebihan juga bagi para aktifis jejaring sosial baik FB, twiter, skype dan lainya lebih berhati-hati pula dalam bertinteraksi. Mulai dari konten status, komentar, gambar dan semua yang di tampilkan dalam akun pribadinya.

Hendaklah semua itu bernilai kebaikan, bukan sesuatu yang mubah tak berarti, haram menimbulkan dosa apalagi sesat sehingga dilaknat Allah SWT. Imam syafi’i pernah menyampaikan bahwa, hendaklah seseorang hendak berbicara pikirkanlah sebelumnya, seandaniya sudah jelas kemaslahatannya maka ucapkanlah, namun apabila ragu dengan perkataan itu jangan disampaikan hingga jelas kemaslahatannta.

Apa yang disampaikan oleh imam Syaf’i telah jauh-jauh hari disampaikan oleh baginda Nabi SAW, beliau bersabda, “...Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan Allah SWT sendiri juga menegaskan, Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar”. (QS Al Baqarah:263)

Dalam hal niat juga kita harus sangat berhati-hati. Jangan sampai ketika kita membuat status karena ingin di komen banyak orang, jadi cukup dengan membuat sesuatu yang kontrofesial. Atau hanya ingin dijadikan sebagai hiburan semata. Tapi coba niatkanlah setiap status maupun komentar yang kita tuliskan dalam FB sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT karena yang kita sampaikan adalah kebaikan. Sehingga kita berharap orang yang membaca setiap tulisan kita akan mendapatkan kebaikan itu pula.

Berkaitan dengan niat kita akan berhadapan dengan sikap ria atau ingin di puji makhluk. Padahal yang layak di berikan pujian adalah Allah SWT. Kita mungkin sering di FB menampilkan siapa diri kita yang sebenarnya. Mulai dari ketampanan atau kecantikan paras kita, kekayaan dan semua fasilitas yang kita miliki, keluarga kita, prestasi-prestasi kita dan semua yang ada dalam kehidupan kita ingin kita sampaikan. Yang paling membuat saya miris adalah bagi suami istri yang memajang foto-foto mesranya di Facebook. Menurut saya pribadi sangat tidak ahsan ketika kemesraan itu dilihat banyak orang dan bisa jadi akan menimbulkan fitnah. Cukuplah kemesraan itu ditunjukan kepada pasangan dan keluarganya, tak perlu ditampilkan di Facebook.

Disinilah peluang sikap ria itu bisa muncul. Seolah kita ingin menunjukan siapa jati diri kita, bukan agar orang lain terinspirasi akan tetapi lebih karena ingin di puji orang. Na’udzubillah. Kita harus memahami bahwa sikap ria itu bukan sesuatu yang sederhana. Dalam Al-Qur’an surat Al-Maun disampaikan dengan begitu jelas bahwa Ria merupakan salah ciri orang yang mendustakan agama.

Hal lain yang nampaknya sederhana yang disering dilupakan adalah kita kerap kali mengeluh sesuatu hal di Facebook. Mirip sekali dengan orang-orang yahudi yang mengeluh ke tembok ratapan ketika berdoa. Malah bisa jadi sebenarnya kita sedang diarahkan kesana. Apa-apa yang terjadi dalam kehidupan kita dituliskan di wall (dinding). Padahal Islam telah mengajarkan bahwa sebaik-baiknya tempat mengadu adalah Allah SWT.

Kalau kita ingin curhat, curhatlah dihadapan Allah SWT tak perlu di wall facebook yang tak mampu memberikan solusi. Malah terkadang menimbulkan mudharat atau bahkan fitnah. Kalau kita ingin menangis, menangislah ketika dalam sujudmu, tak perlu membuat status yang memperlihatkan kesedihan sehingga orang lain menjadi simpati dan memperhatikan kita. Yakinlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya tempat berkeluh kesah.

Mirisnya lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan media sosial FB ini menjadi ajang mencari pasangan hidup. Saya tidak mengatakan mencari pasangan hidup itu salah, tetapi realitanya adalah kalau kita tidak hati-hati, seolah kita sedang menawarkan diri kita di khalayak umum. Mungkin dengan memperbagus Foto profile kita, memperlihatkan kita berasal dari keluarga yang kaya dengan mengupload foto-foto mulai didalam rumah sampai mobilnya, sehingga orang akan tertarik dengan kita.

Sekali lagi kalau kita tidak berhati-hati terutama dalam hal menjaga niat, facebook yang tujuanya menjalin hubungan silaturahim akan menjadi ajang bermaksiat. Karena foto-foto yang harusnya tidak di publiskan tetapi malah dinikmati oleh semua orang. Dari situ bisa muncul fitnah yang lebih besar lagi.

Disinilah keimanan kita benar-benar diuji. Bisa jadi tanpa kehati-hatian memilah-milah mana yang layak dan tidak untuk kita share kan di FB kita kan terjebak akan dosa-dosa kecil yang kita lakukan tanpa kita sadari. Kalau hal-hal yang sifatnya privasi sudah disampaikan ke publik, maka sesungguhnya kita sedang menelanjangi diri kita sendiri dihadapan orang lain. Bukan membuat orang lain simpati dengan kita, justru orang lain akan menganggap buruk terhadap diri kita.
Dalam kaidah syara’ dijelaskan bahwa menghindari kerusakan-kerusakan harus didahulukan daripada menarik kebaikan-kebaikan dan  Perkara yang mendatangkan keharaman/maksiyat, maka wajib di tutup. Dari sinilah kita dituntut untuk amat sangat berhati-hati ketika berinteraksi di dunia sosial, khsususnya media sosial FB. Jangan sampai niatan kita menjalin silaturahim yang insya Allah akan bernilai pahala berubah menjadi ajang maksiat yang akan mendatangkan dosa. Naudzubillah
.....
Pesan kebaikan tak selalu di dengan baik
Tapi yakinlah kebaikan itu akan membawa kebaikan yang lain
Itulah yang dinamakan barokah
Kalau kita sudah seperti ini
Mungkin bisa jadi kita akan menjadi orang yang paling kaya akan pahala kebaikan
.....
Begitu pula dengan keburukan
Pesan keburukan selamanya akan membawa keburukan
Banyak orang akan terjebak pemahamanya dan ikut melakukan keburukan
Inilah yang mungkin bisa kita katakan Dosa berantai
Kalau sudah seperti ini
Mungkin kita akan menjadi orang yang paling miskin akan pahala kebaikan
Karena bisa jadi kitalah penyebab orang lain melakukan keburukan
Mungkin mereka akan menuntut kepada kita karena telah menyebabkan mereka melakukan perbuatan dosa
.....
Inilah kehidupan saudaraku
Apa yang kita tanam
Akan kita tuai esok kelak
Apa yang kita tabur
Akan kita temukan hari esok
Apa yang kita ucap
Akan dipertanyakan
Apa yang kita tulis
Akan dimintai pertanggungjawaban pula
.....
Setiap luka akan membawa kebencian
Maka berhati-hatilah
Jangan sampai kita menjadi banyak musuh ketika berinteraksi di FB
.....
Setiap perhatian akan menghadirkan kasing sayang
Tapi hati-hati jangan kebablasan
Nanti bisa jadi ajang maksiat
.....
Curhat di FB tidak membawa kebaikan
Bisa jadi akan mebawa keburukan pada diri kita
Sampaikanlah dalam doa-doamu kepada dzat yang maha pemurah
.....
Narsis bisa mengarah kepada ria
Bisa jadi kita akan dianggap hina
Karena ingin dipuji oleh makhluk
Karena Allah lah yang hanya layak untuk di puji
.....
Lagi-lagi semua terserah padamu
Setiap manusia akan mengalami perhitungan sendiri-sendiri
Selayaknya penulis pun begitu takut akan perhitungan-Nya kelak
Semoga tulisan ini bisa menjadi bukti
Bahwa aku pernah mengingatkan saudaraku
.....
Mengajak mereka pada jalan kebaikan
Mengingatkan agar mereka berhati-hati
Dan sekaligus mengingatkan diriku sendiri
Untuk senantiasa memperbaiki diri

Rief_fatih, Mutiara Kehidupan, 06 November 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547


bb 75966580 

Saturday 3 November 2012

Sepucuk Tunas Kecil

id.wikipedia.org
....
Aku bukan pahlawan Kehidupan
Yang mampu membuat karya besar untuk dunia

Bukan pula Tokoh
Yang mampu mempengaruhi dunia

Bukan pula sosok
Yang mampu mengguncangkan dunia

Aku hanya
Sepucuk tunas kecil yang
Sedang berusaha untuk terus tumbuh berkembang

Tak tahu apa aku bisa tumbuh terus
Tak tahu pula apakah aku akan roboh terkena badai
Atau layu tersengat petir
Atau mati tertimpa batu

Tapi sungguh....
Jauhnya mimpiku melebihi ukuran tunasku saat ini

# Aku tunas kecil yang sedang berusaha untuk senantiasa tumbuh

Thursday 1 November 2012

Kutitipkan Mimpiku

tidakbisamenangis.blogspot.com
.....
Ya Rabb
Semakin hari
Aku semakin lemah
Tak mampu berbuat banyak 
Ketika melihat keganjilan itu terjadi

Aku semakin tak berdaya
Ketika orang-orang yang kuanggap mampu menjadi tauladan
Justru menganggap remeh apa yang terjadi

Aku semakin sadar
Bahwa aku gagal
Bahwa aku tak mampu mewarnai
Bahwa aku kalah dalam pertempuran itu
.....
Ya Rabb
Aku juga memahami
Karena semua ada batas masanya
Tak selamanya kebersamaan itu terjalin

Karna kebersamaan itu
Bukankah ketika ada perjumpaan dan perpisahan

Kini saatnya aku berlabuh
Mencari bekal baru untuk melanjutkan perjalanan kehidupanku
Semoga ada sesuatu yang lebih indah di depan sana
.....
Maka
Kutitipkan mimpiku pada matahari
Yang mampu menerangi setiap sisi gelam muka bumi

Kutitipkan mimpiku pada bulan
Yang mampu memberikan pesona di tengah gelapnya dunia

Kutitipkan mimpiku pada bintang-bintang dilangit
Yang mampu menghiasi suasana kesunyian
Gemerlipnya membawa semua makhluk memuji keagungan Sang Pencipta

Kutitipkan mimpiku pada awan
Yang mampu mengayomi dan meneduhkan suasana

Kutitipkan mimpiku pada angin
Yang mampu bergerak cepat tanpa menunggu bantuan

Kutitipkan mimpiku pada air
Yang mampu memberikan kehidupan pada setiap makhluk

Kutitipkan mimpiku pada api
Yang mampu menghangatkan setiap suasana

Kutitipkan mimpiku pada setetes embun
Yang mampu memberikan kesejukan tiap mata di pagi hari
Sebagai pengiring aktifitas manusia

Kutitipkan mimpiku kepada setiap mereka
Yang masih memiliki spirit untuk tetap berjuang
Meskipun saudaranya saat itu sudah dilenakan dengan dunia

Rief_Fatih, Mutiara Kehidupan, 2 November 2012

Monday 22 October 2012

Westerling, Kudeta Yang gagal

catatankecil-indonesia.blogspot.com
Oleh: Arief Setiyadi                                  
Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), biasa juga disebut dengan “Peristiwa Westerling” , karena Tokoh Utamanya adalah Raymond Paul Pierre Westerling. Kementrian Penerangan sendiri pernah menerbitkan Kronik Dokumentasi, “Sekitar Peristiwa Westerling” pada November 1950. Ada pula tulisan yang menyebutnya dengan “kudeta 23 Januari” karena peristiwa ini meletus pada tanggal 23 Januari 1950.[1]

“On January 23, 1950, a rebel group called the Just King Armed Forces (Indonesian: Angkatan Perang Ratu Adil, APRA), led by Captain Raymond Westerling (a former Dutch military officer) and King Sultan Hamid II from Kalimantan (Borneo) attacked Indonesian army's Siliwangi Division HQ in Bandung.” [2]

Peristiwa Pemberontakan ini mulai terjadi Setelah Persetujuan Renville di tangdatangani. Dalam Perjanjian tersebut  di tetapkan bahwa Indonesia Berbentuk RIS (Republik Indonesia Serikat) dan mempunyai Wilayah, Jawa, Sumatra dan Madura. Dengan Adanya Perjanjian tersebut banyak  diantara segolongan masyarakat yang tidak setuju. Salah satunya adalah Anggota APRA yang tidak  menginginkan keberadaan Republik Indonesia Serikat di Jawa Barat dan mempertahankan negara Pasundan.

“….Since then many other armed rebellion emerged such as the "Queen of Justice" (APRA) rebellion led by an ex-Dutch Army Captain, Turco Westerling. Outside Java, other armed revolts were staged such as in Maluku where demobilized ex-colonial army-men faithful to the Dutch Crown proclaimed the Republic of South Maluku. In South Sulawesi ex colonial army-man, Andi Aziz also rebelled. In Kalimantan Ibnu Hadjar led another armed revolt, while in Sumatra and later linked up with North Sulawesi rebellions against the central Government demanded separation like the case in the South Maluku.”[3]

Raymond Piere Westerling  merupakan orang Belanda campuran antara Belanda, Turki dan Yunani. Westerling dilahirkan pada bulan Agustus 1919 di Istanbul, Turki. Ia berasal dari seorang ayah Belanda dan Ibu seorang Turki-Yunani. [4]  Westerling di gambarkan sebagai sosok yang tegap dan kekar dengan tinggi badan 170 cm. Suaranya keras dan lancar berbahasa Belanda dan Inggris serta sudah bisa berbicara dalam bahasa Indonesia (Suara Bogor, 21 Januari 1950).[5]  Westerling memang tidak menguasai bahasa Arab tetapi ia sedikit mengetahui kebudayaan Islam yang masih tersisa di Turki. Pengetahuan tersebut sangat membantu Westerling dalam membangun kekuatan dan gerakannya setelah Agresi Militer Belanda II, tepatnya pada tahun 1949 di Jawa Barat yang akar kebudayaan Islamnya begitu kuat.
“Westerling was born in Istanbul, Turkey, as a child from a Dutch father and a Greek mother. During the Second World War, Westerling would join the Dutch military service and receive his training in England. After the War, Westerling would be sent to Dutch Indies, where in 1946 he would command the Depot Special Forces (DSF) to pacify the southern Sulawesi, where the Nationalists tried to hinder the return of Dutch governance. The DSF consisted mostly of indigenous soldiers and was an elite unit of the KNIL, and were relentless in their ways to subjugate the population.”[6]

Pengunaan mitos “Ratu Adil”  Westerling dikarenakan sebagian rakyat Indonesia masih percaya pada mitos tersebut. Gerakan Westerling berusaha mempertahankan status quo di Indonesia sebagai daerah koloni Belanda yang dahulu disebut Hindia-Belanda. Para pendukung dari gerakan ini tentu tidak  menginginkan keberadaan Republik Indonesia Serikat di Jawa Barat. Banyak gerakan sosial di Indonesia semasa kolonial Belanda yang dilakukan sekelompok orang yang mengusung mitos Ratu Adil, yang percaya akan datangnya pemimpin yang sempurna dalam kehidupan. Para pengikut gerakan-gerakan tersebut meyakini kharisma pemimpinnya sebagai penjelmaan dari Ratu Adil, Imam Mahdi atau Heru Cokro.[7] Para pengikut biasanya meyakini bahwa pemimpinnya adalah orang yang memperoleh wangsit atau semacam wahyu untuk menjadi penguasa.[8]

Peristiwa Pemberontakan APRA sendiri adalah sebuah usaha perebutan kekuasaan atau kudeta terhadap Republik Indonesia Serikat. Target kudeta Westerling sendiri adalah mempertahankan negara Pasundan dan berusaha menentang Republik Indonesia. Berdasarkan tulisan Edwar Luttwak, kudeta Westerling menggunakan metode Putcht karena kudeta ini dilakukan oleh suatu faksi dalam angkatan perang. Pasukan APRA terdiri dari pelarian militer KNIL[9], KL[10], bahkan bekas pejuang yang kecewa.

Kudeta yang dilakukan oleh gerakan APRA bukan suatu kudeta yang membutuhkan dukungan massa dan kekuatan senjata yang total walaupun Westerling berusaha menghimpun kekuatan senjata yang besar dan dukungan massa sipil yang besar pula sebelum kudeta. Pada dasarnya suatu kudeta dengan metode Putcht tidak membutuhkan kekuatan senjata dan dukungan massa yang besar.
Dalam Usaha Pemberontakan di Jawa Barat[11], Westerling tidak hanya melakukan kegiatan dalam bidang Militer saja, akan tetapi ia berusaha mendekati pihak politisi terutama yang tidak senang terhadap Republik Indonesia Serikat, baik dikalangan pejabat sipil maupun militer. Westerling telah menggunakan pengaruhnya untuk menarik perhatian dan simpati di kalangan sipil dan militer dan karena kharismanya, usaha ini menghasilkan banyak orang yang simpati terhadap Westerling dan memusuhi RIS. Setelah mendapat dukungan secara tertulis dari Jenderal Engels dan mendapat simpati dari tokoh-tokoh yang mendukung bentuk negara federal seperti Sultan Hamid II maka Westerling semakin yakin atas apa yang akan dilakukannya.
Di sisi lain Kondisi politik dalam negeri Indonesia masih belum stabil karena banyaknya pemberontakan-pemberontakan yang bersifat separatis seperti DI/TII (Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia), serta situsi militer Indonesia yang masih compang-camping karena tersita perhatiannya untuk menumpas pemberontakan PKI pimpinan Muso di Madiun . Maka saat itu Westerling berinisiatif untuk melakukan pertemuan a dengan tokoh-tokoh DI telah dilaksanakan di daerah Bogor pada bulan Oktober 1949 akhir, antara Westerling dan VD Plas dari pihak Belanda dan KH Engkar dari pihak gerombolan DI. Dalam pertemuan ini disepakati persetujuan diantaranya adalah: Penggabungan satuan-satuan KNIL, KL kedalam DI, pada fase pertama dalam penggabungan ini 70 anggota KNIL, KL digabungkan dengan gerombolan DI pimpinan KH. Engkar. Selain itu dalam persetujuan ini juga ditetapkan untuk berhubungan dengan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo . [12]
“The first year of the sovereign Republic of Indonesia under the Presidency of President Soekarno was marked by a war of defense against the Dutch who attempted to reinstate the former colony of the Dutch East Indies. The Indonesian Communist Party (PKI) disagreed with the principles of Pancasila and in 1948 staged an armed and bloody rebellion against the newly proclaimed Republic of Indonesia and unilaterally proclaimed a Communist "People's Republic" in the region of Madiun (East Java). “ [13]

Berdasar laporan Kepolisian Negara No. 278 tanggal 21 Februari 1950, dapat disimpulkan bahwa jaringan Westerling cukup baik. Jaringan tersebut terdiri dari berbagai kalangan baik sipil maupun militer. Jaringan ini terdiri dari berbagai bangsa seperti bangsa pribumi Indonesia, Cina, Belanda-Indo maupun Belanda “totok”. Sebagian kecil dari mereka adalah kaum oportunis sedangkan sisanya adalah orang-orang yang diperalat oleh kaum oportunis. Orang Belanda maupun Cina yang mendukung Westerling umumnya adalah golongan pegawai Belanda yang bekerja di kantor pemerintahan maupun maskapai swasta Belanda. Bahkan ada pengusaha perkebunan bangsa Eropa, baik Belanda maupun non-Belanda. Orang-orang Cina yang mendukung Westerling adalah kalangan pengusaha ilegal maupun legal. Dukungan yang mereka berikan kepada gerakan Westerling biasanya berupa bantuan keuangan maupun kendaraan untuk para gerombolan bersenjata dari gerakan Westerling.[14]

Pimpinan APRA Westerling mulai menyusun gerakannya setelah pertemuannya dengan Jendral Spoor pada bulan Februari 1949. Sejak bulan Maret 1949, Westerling begitu bersemangat dalam menyusun kekuatannya untuk sebuah rencana kudeta. Westerling pada bulan-bulan tersebut baru saja keluar dari KNIL dan menjalankan usaha transport onderneming di sekitar daerah Jakarta dan Bandung. Ajakan Spoor untuk kudeta diterima Westerling dengan penuh semangat.
Westerling sering menghadiri berbagai pertemuan rahasia antara lain dengan prajurit KNIL atau KL, tokoh-tokoh DI/TII Kartosuwiryo sampai wali negara Pasundan. Aktivitas Westerling sendiri sebenarnya sudah bocor dan diketahui oleh para petinggi sipil dan militer Belanda. Pejabat Belanda tersebut mengetahuinya dari Konsulat Jenderal Amerika di Jakarta. Ironisnya, petinggi Belanda tidak terlalu peduli aktivitas Westerling sebenarnya membahayakan perundingan diplomasi Indonesia dengan Belanda.

Satu hari sebelum penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia, tepatnya tanggal 26 Desember 1949, Westerling mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa tokoh kontra-revolusioner dari kalangan tentara dan polisi Belanda. Pertemuan itu dihadiri oleh Komisaris Asbeck Brusse[15], Karwur[16], Tuwilan, Onselen[17], Bens[18], Van Kleef[19], Rappard[20], dan Frans Nayoan. Westerling mengusulkan untuk mengadakan pemberontakan pada tanggal tersebut namun rencana Westerling batal karena mereka sadar senjata yang mereka miliki pada saat itu belum mencukupi untuk melakukan gerakan militer.
Pada tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirimkan sebuah ultimatum kepada pemerintah RIS yang isinya antara lain pemerintah RIS harus mengakui dan menghormati kedaulatan negara Pasundan. Westerling juga mengirimkan ultimatum kepada pemimpin TNI di Jawa Barat yang isinya meminta, tentara Republik menghentikan aktivitasnya di Jawa Barat. Dalam ultimatum tersebut tersurat ancaman, jika sesudah tanggal 12 Januari TNI belum menghentikan gerakannya, maka dari pihak APRA akan diambil tindakan-tindakan untuk mengehentikan infiltrasi TNI. Kondisi semacam ini membuat Jawa Barat dalam bahaya. Setelah bertemu Mayor Simson dari ketentaraan Inggris yang diperbantukan UNCI, Westerling mau memperpanjang batas akhir ultimatumnya sampai satu bulan ke depan. Masa-masa setelah pengiriman ultimatum kepada pemerintah RIS adalah masa persiapan menuju gerakan militernya untuk merebut kekuasaan.

Menjelang tanggal 23 Januari 1950 di Bandung terdengar desas-desus bahwa kota Bandung akan mendapat serangan dari gerombolan Westerling. Bahkan sejak Minggu tanggal 22 Januari 1950, pimpinan divisi Siliwangi telah mensinyalir adanya sebuah gerakan bersenjata di sekitar daerah Cililin yang dipimpin oleh dua orang pelarian Inspektur Polisi Belanda, yakni Bolle van Beelden dan Julius Nebert van der Meulen[21].

Pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) mulai bergerak ke arah kota Bandung pada pagi hari. Setelah pasukan-pasukan tersebut berhasil menduduki beberapa tempat strategis seperti kantor dan pabrik di pinggiran kota, mereka bergerak memasuki kota Bandung. Di dalam kota pasukan APRA ini bersifat seperti gerombolan pengacau.

 “Pada tanggal 23 Januari 1950 jam 09:00 pagi gerombolan APRA dari jurusan Cimahi bergerak menuju ke kota Bandung. Mereka mmakai truk, Yeep dan motor piet,  kemudian ada juga berjalan kaki beruniform, bersenjata lengkap jumlah semuanya kira-kira 500 orang. Di sepanjang jalan Cimah-Bandung diadakan Stelling di gang-gang di sana-sini dilepaskan tembakan ke atas, ada pula yang ditujukan kearah beberapa rumah. Pos-pos polisi sepanjang jalan raya seperti Cimindi, Cibereum dan lain-lainnya dilucuti. Sesampainya dikota Bandung mereka menimbulkan kepanikan di kalngan rakyat. Toko-toko ditutup, rumah-rumah ditutup, jalan-jalan menjadi sepi”[22]

Semakin lama gerombolan semakin berani dengan melakukan pemblokiran terhadap jalan raya antara Bandung dan Cimahi. Setelah melumpuhkan penjagaan polisi di pinggiran kota, gerombolan semakin berani memasuki kota Bandung. Kekacauan di Bandung tidak pernah diduga warga sipil. Ketakutan mulai terasa ketika Belanda secara sporadis melepaskan pelurunya.

Sebuah pertempuran hebat terjadi di kantor Staf Kwatier divisi Siliwangi Oude Hospitelweg. Satu regu penjaga TNI terdiri dari 15 orang yang di pimpin oleh Overste Sutoko tiba-tiba diserang gerombolan pengacau yang jumlahnya ratusan. Pada tanggal 22 Januari 1950, divisi Siliwangi menerima info mengenai pasukan-pasukan liar bersenjata yang dipimpin oleh perwira-perwira polisi berkebangsaan Belanda yakni Inspektur Polisi Bolle Van Beelden dan komisaris polisi Van der Meulen. Kedua perwira polisi dengan pasukannya telah melakukan desersi.

Tentang tewasnya Letnan Kolonel Lembong ketika akan memasuki markas divisi Siliwangi adalah sesuatu yang tidak diduga sama sekali. Ketika tembakan pertama dari pengacau terdengar, Lembong masih di rumahnya. Ketika Lembong dan ajudannya, Letnan Leo Kailalo, sampai di markasnya kemudian keluar dari mobilnya dan hendak memasuki markas divisi Siliwangi, mereka langsung ditembaki oleh para pengacau. Ketika mayatnya ditemukan, kondisinya nyaris tak dikenali lagi.

Korban kekacauan gerombolan APRA di Bandung yang berasal dari TNI menurut pemerintah berjumlah 60 orang, tiga diantaranya adalah perwira menengah[23]. Pasukan APRA yang menyerang kota Bandung adalah pasukan regular dari ketentaraan Belanda ditambah pelarian Belanda. Sebagian besar dari mereka adalah pasukan terlatih dan memiliki senjata api yang cukup baik. Secara umum penyerbuan ke Bandung sukses. Meskipun demikian, penguasaan kota Bandung tidak mampu melumpuhkan kekuatan TNI di kota itu.

Di Jakarta, sasaran yang akan diserbu Westerling adalah markas-markas TNI, Brimob di Prapatan dan Istana Presiden Republik Indonesia. Sebelum memasuki Jakarta, Westerling pada pukul 22.30 berada di Padalarang untuk menunggu truk-truk yang berisi senjata yang akan datang dari Bandung, namun ternyata tidak datang karena dicegat di Batujajar. Akhirnya Westerling menuju rumah Komisaris Polisi berinisial N di Jakarta yang pernah berjanji untuk membantu Westerling namun harapan Westerling pupus karena senjata mereka telah diambil tentara republik dan komisaris yang berinisial N berubah pikiran untuk tidak membantu Westerling.

Setelah penyerbuan terhadap kota Bandung kondisi Jakarta semakin mencekam, oleh karenanya pengamanan semakin diperketat. Namun yang terjadi jauh dari apa yang dikhawatirkan ternyata serangan Westerling di Jakarta tidak pernah terjadi. Westerling tidak pernah menyangka bahwa TNI memiliki kemampuan untuk menghancurkan pasukannya. Asumsi Westerling bahwa pemerintah TNI dan RIS tidak mampu menjaga keamanan dan negara terbukti tidak benar. Westerling sama sekali tidak memperhitungkan kekuatan TNI di Jawa Barat. Selama kudeta dia hanya memiliki pasukan pemukul yang potensial untuk kudeta namun tidak memiliki pasukan pendukung yang siap tempur.

 Menyadari akan kegagalan-kegagalan yang telah dialami, Westerling berusaha untuk menghindarkan diri dari penangkapan oleh pemerintah RIS. Westerling kemudian melarikan diri ke Singapura dengan menggunakan pesawat terbang jenis Cattalina milik Angkatan Laut Belanda[24]  Westerling berhasil ditangkap oleh pemerintah Singapura dengan tuduhan memasuki wilayah Singapura tanpa izin.Tindakan subversif Sultan Hamid II bersama Westerling akhirnya terbongkar. Atas perintah Jaksa Agung Indonesia pada tanggal 5 April 1950 Sultan Hamid ditangkap. Atas perbuatannya Sultan Hamid II divonis hukuman 10 tahun penjara dipotong masa tahanan selama 1 tahun dan tidak boleh dipekerjakan di luar penjara[25].

Sesudah proses peradilan terhadap Sultan Hamid II selesai bukan berarti pemberontakan APRA yang merupakan bagian gerakan Westerling berakhir. Sisa-sisa dari pendukung APRA lainnya, masih tetap berusaha menentang kedaulatan negara Republik Indonesia Serikat yang baru berdiri. Sisa-sisa pendukung APRA menggabungkan diri dengan nama NIGO (Nederland Indische Gerilya Organisasi). Organisasi ini menggabungkan diri dengan gerombolan DI/TII //di Jawa Barat terutama DI/TII dibawah pimpinan Ahmad Sungkawa. Beberapa tokoh NIGO yang terkenal HYG Schindt dan LNJ Jungschlager. Berkat kesiapsiagaan TNI dan Polri kedua tokoh NIGO itu dapat ditangkap pada tahun 1954. Setelah kedua tokoh itu ditangkap pupus sudah perlawanan sisa-sisa APRA di Jawa Barat.

Daftar Sumber :
Persatuan Djaksa-djaksa Seluruh Indonesia.1955. Peristiwa Sultan Hamid II, Jakarta : Fasco
Petrik Matanasi. 2007.  Westerling Kudeta yang Gagal. Yogyakarta: Media Pressindo
Sartono Kartodirdjo. 2005. Sejak Indische Sampai Indonesia. Jakarta : Kompas
Dinas Sejarah Militer TNI-AD,1979
Pusjarah AD, 1965
de Moor, Jaap A. (1999). Westerling's Oorlog: Indonesiƫ 1945-1950. Amsterdam: Balans . ISBN 90-5018-425-1 ISBN 9789050184250, dikutip dari Wikipedia, the free encyclopedia, diakses pada tanggal 28 April 2010, pukul 06.07 WIB
Warta Indonesia tanggal 26 Januari 1950, dikuti dari Artikel Hermsylar, Perlawanan Angkatan Perang Ratu Adil (Apra) Di Bandung 1950 , dikutip dari http://hermsylar.multiply .com/journal/item/8, pada tanggal 28 April 2010, Pukul 06.01
History of Bandung, dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Bandung, diakses pada tanggal 28 April 2010, pukul 06.05 WIB
Embassy of the Republic of Indonesia - Bangkok, Thailand, 2006. National Movements, di kutip dari  http://www.kbri-bangkok.com/about_indonesia/history_05.html,  Pada tanggal, 28 April 2010, pukul 06.03 WIB
Hermsylar, Perlawanan Angkatan Perang Ratu Adil (Apra) Di Bandung 1950 , dikutip dari http://hermsylar.multiply.com/journal/item/8, pada tanggal 28 April 2010, Pukul 06.01







[1] Petrik Matanasi. 2007.Westerling Kudeta yang Gagal. Yogyakarta: Media Pressindo, hlm. 8
[2] History of Bandung, dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Bandung, diakses pada tanggal 28 April 2010, pukul 06.05 WIB
[3]  Embassy of the Republic of Indonesia - Bangkok, Thailand, 2006. National Movements, di kutip dari  http://www.kbri-bangkok.com/about_indonesia/history_05.html,  Pada tanggal, 28 April 2010, pukul 06.03 WIB
[4] Dinas Sejarah Militer TNI-AD,1979:218
[5] Hermsylar, Perlawanan Angkatan Perang Ratu Adil (Apra) Di Bandung 1950 , dikutip dari http://hermsylar.multiply.com/journal/item/8, pada tanggal 28 April 2010, Pukul 06.01
[6] de Moor, Jaap A. (1999). Westerling's Oorlog: Indonesiƫ 1945-1950. Amsterdam: Balans . ISBN 90-5018-425-1 ISBN 9789050184250, dikutip dari Wikipedia, the free encyclopedia, diakses pada tanggal 28 April 2010, pukul 06.07 WIB
[7] Sartono Kartodirdjo. 2005. Sejak Indische Sampai Indonesia. Jakarta : Kompas hlm. 27-29
[8] Ibid, hlm 209
[9] KNIL : Koninklijk Netherlanndsche Indische Lager. Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang dibentuk pada tahun 1830 oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch. Personelnya kebanyakan dari kalangan pribumi yang diambil dari berbagai suku di Indonesia sepertio Ambon, Menado, Jawa dan lain sebagainya. Dalam Perang Dunia II KNIL tidak berhasil mempertahankan Hindia Belanda dari invasi Jepang tahun 1942. Hampir seluruh personelnya ditawan oleh Jepang di kamp-kamp tawanan di beberapa Negara yang tersebar di Asia Tenggara.
[10]  KL adalah singkatan dari Koninklijke Landmacht (Tentara Darat kerajaan Belanda)
[11] Persatuan Djaksa Djaksa Seluruh Indonesia, 1955.  Proces peristiwa Sultan Hamid II , Fasco : Universitas Michigan , Didigitalkan 18 Jul 2007
           
[12] Dinas Sejarah Militer TNI-AD,1979:46-47
[13] Embassy of the Republic of Indonesia - Bangkok, Thailand, 2006. National Movements, di kutip dari  http://www.kbri-bangkok.com/about_indonesia/history_05.html,  Pada tanggal, 28 April 2010, pukul 06.03 WIB
[14] Petrick Matanasi, op. cit. hlm. 36
[15] Asbeck Brusse adalah komandan Veldpolitie (polisi lapangan semacam Brigade mobil milik kepolisian Republik  Indonesia sekarang) Jakarta. Brusse menawarkan diri melalui nayoan untuk bergabung dengan gerakan Westerling. Lihat Persatuan Djaksa-djaksa Seluruh Indonesia, Peristiwa Sultan Hamid II, Jakarta, Fasco Jakarta, 1955, hlm. 72
[16] Karwur adalah pegiat atau pemimpin anti pemerintah RI di wilayah Indonesia Timur
[17] Onselen adalah pegawai di sebuah transport onderneming
[18] Bens adalah seorang Indo anggota KNIL
[19] Van Kleef adalah bekas prajurit KL yang desersi
[20] Rappard adalah bekas Letkol TNI dari Brigade KRIS yang memiliki pasukan sebanyak 800 orang di Cikampek
[21] Petrick Matanasi, loc. cit. hlm. 79
[22] Warta Indonesia tanggal 26 Januari 1950, dikuti dari Artikel Hermsylar, Perlawanan Angkatan Perang Ratu Adil (Apra) Di Bandung 1950 , dikutip dari http://hermsylar.multiply .com/journal/item/8, pada tanggal 28 April 2010, Pukul 06.01

[23] Petrick Matanasi, loc. cit. hlm.83
[24] Pusjarah AD, 1965:70
[25] Petrick Matanasi, loc. cit. hlm.99

================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580