Labels

Saturday 11 February 2012

Katakan Tidak Untuk Bergunjing

stislam.wordpress.com
             Empat belas abad yang lalu manusia yang penuh kemuliaan, Baginda Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang sebuah kondisi dimana semuanya nampak seperti Ad-Dakhan (kabut). Semuanya nampak berkabut sehingga terlihat subhat (samar-samar), tak terlihat mana yang haram dan halal, mana yang haq (benar) dan mana yang batil (buruk), mana yang sunnah dan mana yang mubah. Seolah kebenaran itu nampak seperti sesuatu yang batil dan sesuatu yang batil nampak seperti sesuatu yang haq.

            Dalam satu sisi mungkin kita sudah terlepas darinya, sebagian besar dari kita sudah memahami dan bahkan mungkin sudah terbebas dari hal-hal yang nampak jelas keharamannya seperti daging Babi, minuman keras, drugs, mencuri, membunuh dan lain-lain. Namun pernakah kita berfikir bahwa kita sering melakukan sebuah perbuatan memakan bangkai daging saudara kita sendiri? Siapakah orang-orang yang termasuk golongan yang memakan bangkai saudaranya sendiri?
           
            Suatu ketika Anas bin Malik ra, berjumpa dengan Rasulullah SAW. Dalam kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan sebuah hadits yang menerangkan bahwa, “Ketika aku Mi’raj (naik ke langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dalam keadaan mencakar-cakar wajah  dan dadanya. Lalu aku bertanya, “siapa mereka itu wahai malaikat jibril?”, jibril menjawab: mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya”(HR. Abu Daud. No. 4878).
           
            Mereka yang dimaksud dengan orang-orang yang memakan daging-daging manusia adalah mereka yang melakukan ghibah (menggunjing) atau dalam bahasa yang lebih populer saat ini adalah GOSIP. Seperti firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12)

Saat ini kebiasaan menggosip seolah sudah menjadi budaya dan merupakan kebutuhan keseharian. Di pasar, diacara rapat bapak-bapak, arisan ibu-ibu, agenda remaja seolah tak bisa terlepas dari gosip. Bahkan di stasiun tv maupun majalah semakin menjamur acara-acara yang berbau gosip. Dan uniknya acara infotaiment seperti itu banyak sekali peminatnya, tak terkecuali kaum Muslimin di Indonesia.

            Inilah kondisi yang sudah Rasulullah terangkan 14 abad yang lalu, kondisi dimana sesuatu yang haram pada hari ini seperti hal yang biasa. Dan orang-orang yang melakukan hal itu tidak merasa berdosa serta khawatir sedikitpun akan azab yang Allah sediakan bagi mereka. Padahal sudah sangat jelas disampaikan bahwa perbuatan ghibah atau gosip adalah perbuatan yang amat tercela. Bahkan ibnu katsir dalam tafsir-nya menyampaikan bahwa”sungguh ghibah termasuk dalam kontek celaan yang menghinakan”.
            Lebih jauh lagi, sebenarnya apakah ghibah semata-mata ketika kita menggosipkan sesuatu yang buruk dari saudara kita. Atau apakah ketika kita menggosipkan sesuatu yang baik dari saudara kita termasuk ghibah pula? Jawaban kedua hal ini sangat jelas digambarkan dalam percakapan Rasulullah dengan salah satu sahabat yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Daud.
Rasulullah SAW         : Tahukan kamu akan ghibah itu?
Sahabat                       : Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan rasulnya lebih tahu)
Rasulullah SAW         : Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia
  Membencinya. Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada
  Saudaramu, sungguh engaku berbuat ghibah. Sedangkan itu tidak
  benar engkau telah membuat kedustaan atasnya
Sahabat                       : Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu?
Rasulullah SAW         : Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah. Tetapi jika
  tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu,
  fitnah) dan itu lebih besar dosannya.

            Dalan kitab Al-Adzkar, Imam Nawawy memberikan definisi ghibah adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain baik berkaitan dengan kondisi badan, agama, dunia, harta, jiwa, perawakan, akhlak, istri, pembantu, gaya ekspresi senang atau sebaliknya dengan kata-kata gamblang (jelas), Isyarat maupun Kode. Bahkan saat ini ghibah bisa dalam bentuk tulisan, poster, email, sms dan lain-lain.

            Salah satu contoh perbuatan Ghibah yang dilakukan dengan menyampaikan kondisi badan atau perawakan adalah yang dilakukan oleh istri nabi Aisyah ra. Kisah ini memberikan pelajaran yang luar biasa kepada kita umat Rasulullah setelahnya. Dimana kita dituntut untuk berhat-hati menilai semua makhluk ciptaan Allah. Karena Allah lah yang berkehendak menciptakan setiap makhluk-Nya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Sehingga ketika kita menghina makhluk Allah, maka saat itu pula hakekatnya kita sedang menghina Allah SWT. Na’udubillah.

            Suatu hari Aisyah ra berkata kepada Rasulullah SAW tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. Mendengar itu, maka Rasulullah bersabda, “Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut, niscaya akan merubah air laut itu”.

            Inilah bahayanya kita menggosipkan saudara kita. Seolah mungkin yang kita lakukan bukan dosa besar dan tidak berdampak pada saudara kita. Padahal hal itu merupakan dosa besar dan diibaratkan kita sedang memakan bangkai saudara kita sendiri. Di hadits yang lain Baginda nabi SAW pun sudah mengingatkan bahwa, “Seorang Muslim sejati adalah bila kaum Muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya”(HR. Muslim)

            Seharusnya kita menyadari sebelum kita membicarakan orang lain. Apakah kita lebih baik dari mereka? Apakah kita lebih mulia dari mereka?. Bisa jadi kita lebih buruk dan lebih hina dari mereka yang kita bicarakan. Sehingga pilihan bijak yang harus kita lakukan adalah karena kita juga belum tentu orang baik, bukan orang suci tanpa dosa dan pasti kita pun mempunyai aib. Cuma aib-aib kita yang belum terungkap saja. Maka pilihannya adalah kita diam dan tidak usah banyak berbicara kalau aib-aib kita juga tak mau dibicarakan oleh orang lain. Baginda Nabi SAW menjelaskan hal ini sebagaimana sabdanya, “Barang siapa yang mencegah terbukanya aib saudaranya, niscaya Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari kiamat nanti”(HR. At-Tirmidzi no. 1931)
.....
Kini kau sudah tahu bahwa dirimu bukan manusia yang sempurna
Buka manusia yang terbebas dari dosa
Bukan pula manusia yang tak punya aib
Hanya saja Allah yang masih bermurah hati untuk tidak membukanya
.....
Begitu juga diriku
Aku tak sebaik yang kau sangka
Mungkin juga tak seburuk yang kalian kira
Tak ada yang tahu siapa yang lebih mulia diantara kita
Tak juga ada yang tahu siapa yang lebih hina diantara kita
Maka bersyukurlah, karena hanya Allah yang megetahuinya
.....
Namun jangan lantas kau sombong dan Congkak
Merasa diri ini lebih baik
Merasa diri ini lebih mulia
Sehingga dengan enteng kau menggunjing dan mencemooh saudaramu
.....
Begitu pula dengan aku
Aku bukan orang semulia Rasulullah SAW
Bukan orang yang sebijaksana Abu Bakar
Bukan orang yang setegas Umar bin Khattab
Bukan pula orang yang bijak seperti Utsman dan cerdas seperti Ali
Sehingga buat apa aku sombong dan Congkak di hadapan manusia?
Buat apa aku menggunjing mereka
Sementara aku juga belum tentu lebih baik dari mereka
.....
Hanya Allah yang tahu sobat-sobat semua
Maka sebelum semua telambat
Sebelum Allah menurunkan keputusanya
Keputusan berupa azab kehinaan di dunia maupun akherat
.....
Maka mari kita bermuhasabah
Siapa diri kita? Siapa mereka?
Ingatlah keburukan kita dan kenanglah kebaikan mereka
Sehingga kita malu untuk menilai dan merasa tak pantas menghina mereka
.....
Sehingga Kita malu
Malu untuk merasa lebih baik
Malu untuk merasa lebih mulia
Karena yang maha baik dan memiliki kemulian hanya Allah SWT

by.Rief_fatih, Mutiara Kehidupan, 12 Februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547


bb 75966580 

Melanjutkan Tugas Mulia Risalah Kenabian

fimadani.com
             Subuh ini, ragaku tak sebugar biasanya. Hatiku terasa sedikit hampa. Sementara jiwa ini terasa kering dan mengharap curahan kesejukan illahi. Aku tak tahu kenapa itu terjadi. Perasaan itu terkadang mucul dan pergi begitu saja seiring dengan naik dan turunyya keimanan.

            Terkadang ketika hampa itu terasa, sesak jiwa begitu penat dan menyiksa. Semua terasa hambar tak berasa, bagaikan nahkoda yang tak tahu arah membawa bahteranya. Lalai sejenak terhadap tujuan hidupnya dan lupa akan posisi dirinya sebagai Abdullah (hamba Allah) dan Khalifah fil Ard (pemimpin dimuka bumi).
            Tatkala keimanan itu bersemai kembali, sesak jiwa yang menghimpit mulai menghilang dibasuh cahaya illahi. Semua yang pahit terasa manis, semua yang menyakitkan terasa bahagia dan semua ujian yang mendera terasa mudah menghadapinya.

            Ya Allah, Rabb yang menggenggam kehidupan. Hamba yakin sepenuhnya Islam sebagai jalan keselamatan dan engkau telah meninggikannya diatas semua agama. Tanpa campur tangan dari kami Islam pun akan tumbuh dengan kekuasaanmu. Tanpa perjuangan kami pun, Islam akan engkau menangkan di dunia ini.
            Ya Allah, Rabb yang tak pernah lalai. Diri ini menyadari bahwa tugas mulia melanjutkan Risalah-Mu tak akan mampu digengam oleh satu generasi. Pribadi ini sadar, sisa hidup yang masih engkau sematkan dalam jasad kami tak akan cukup memperbaiki semua keadaan. Namun hamba berharap sisa hidup yang masih Engkau berikan dapat kami optimalkan sebagaimana para nabi dan pendahulu kami yang senantiasa mulia di sisi-Mu.

            Tak peduli seberapa besar ataupun kecil upaya yang kami lakukan. Tak peduli seberapa banyak ataupun sedikit. Tak peduli pula seberapa lama atapun sebentar. Namun sungguh kami berharap dalam setiap kondisi, diri ini senantiasa ikhlas melakukan semuanya karena-Mu. Menyandarkan semua amalan kebaikan semata-mata karena ingin mengharap ridho-Mu.
            Diri ini jelas tak sesempurna para nabi yang dari awal sudah Engkau Muliakan. Bahkan tak sesabar Abu bakar As-Sidik ra yang menjadi teman setia Muhammad bin Abdullah. Tak setegas Umar bin Khattab ra yang rela menghukum anaknya sendiri dan telah memperluas dakwah ini hingga ke wilayah persia dan Romawi. Tak sebijaksana Utsman bin Affan ra yang telah menghimpun Al-Qur’anul karim dan menjaga kestabilan negara. Pun diri ini tak secerdas Ali bin Abi Thalib ra yang sudah masyur karena luasnya ilmu yang dimiliki.

            Ya Allah yang maha tinggi dan mulia di hadapan semua makhluk. Izinkan diri ini walau tak sesabar Abu Bakar, tak setegas Umar, tak sebijaksana Utsman dan tak secerdas Ali, untuk menjadi pribadi yang mulia di sisi-Mu karena kesucian dan keihlasan hati-hati kami.
Menjadi pribadi yang termasuk dalam firman-Mu. “wal takummingkum ummatuyyad’una ilal khair”, hendaklah ada segolongan diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan.
Kemudian mengemban tugas nan mulia yang engkau gariskan dalam rangkain fir-man-Mu “wayakmuruna bil ma’rufi wayanhauna’anil mungkar”, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Menjadi bagian penebar setiap kebaikan dan pencegah setiap keburukan. Hingga Engkau menggolongkan kami menjadi pribadi-pribadi yang beruntung, “wa ulaaika humul muflihun”, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

            Rangkaian firman-Mu dalam Surat Ali imran ayat 104 dan diayat 110 merupakan jalan kemuliaan yang bisa diraih oleh setiap manusia.  Jalan yang akan membedakan derajat antara manusia yang satu dengan lainnya. Idaman setiap pribadi dan golongan untuk menjadi “khaira ummah”, umat terbaik dan mulia di sisi-Mu.

            Ya Allah, Rabb yang maha luas ilmu dan kekuasanya di jagad raya. Hati yang engkau berikan dalam keadaa suci, terkadang kini tak mampu hamba merawatnya. Terkadang ria, iri, dengki bahkan sombong senantiasa menyelimuti. Jasad yang engkau berikan ini mungkin tak sekuat saudara hamba yang lain. Lisan ini mungkin tak sefasih lisan-lisan hambamu yang senantiasa menebarkan aroma syurga. Demikian dengan otak ini tak secerdas mereka yang berprestasi diberbagai bidang.
            Namun hamba berharap denga goresan pena ini hamba bisa menjadi bagian dari umatmu ya akan menebar setiap kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dakwah bil Qolam (dakwah melalui tulisan) menjadi salah satu cara hamba untuk menjadi pribadi yang mulia di sisi-Mu. Pribadi yang tak fasih dalam betutur, tak banyak dalam menghafal ayat-ayatmu, tak lembut dalam bergaul dan tak cekatan dalam bergerak.

            Di tengah kondisi umat yang terjebak pada kondisi “al-wahn”, cinta dunia dan takut akan mati serta “Ad-Dakhan”, kondisi berkabut atau sama-samar seperti apa yang sudah digambarkan baginda nabi SAW empat belas abad silam menjadi tantangan berat bagi setiap pribadi yang sudah mengazamkan dirinya di jalan Allah. Kondisi ini menuntut tadhiyah (pengorbanan) berupa harta dan jiwa sebagai mahar bagi para jundullah (pasukan allah) yang mengharapkan kemenangan Islam.
Dakwah bil Qolam mungkin tak sepenuhnya bisa bisa memerbaiki keadaan. Karena tugas dakwah ini mencakup semua lini kehidupan, maka dibutuhkan sinergisitas disemua peran satu sama lain. Sehingga semua berjalan selaras menuju kemenangan islam. Tinggal pertannyaanya seberapa komitmen dan ikhlas kita mengambil peran yang kita bisa.
.........
Biarlah seorang Da’i menyampaikan risalah Rabbnya dengan lisannya yang fasih
Biarlah seorang ilmuan menyampaikan kebenaran islam dengan kecerdasannya
Biarlah seorang dokter dan perawat mengabdi di jalan Allah dengan merawat orang
Sakit
Biarlah seorang guru menyampaikan ilmunya dengan hatinya yang lembut
Namun diriku tetaplah bangga menyampaikan kebenaran Rabbku denga goresan
Penaku
.........
Karena, tak semua orang fasih dalam berkata
Tak semua orang cerdas dalam berfikir
Tak semua orang tahu ilmu kesehatan
Tak semua orang bisa mengajar
Tak semua orang bisa menulis
Maka bersyukurlah terhadap setiap potensi yang kita miliki dan beraksilah
........
Tunjukan pada dunia tentang indahnya Islam
Tentang ketaatan umatnya
Tentang ukhuwah Islamiyahnya
Tentang kebaikan budi umatnya
Dan tentang kemenangan Islam yang sudah Allah janjikan

By. Rief_fatih, mutiara kehidupan 10 februari 2012

Thursday 9 February 2012

Meniti Jalan Menuju Surga

acehfotografer.net
Sahabat-sahabat semuanya, mungkin jarang menjengar salah satu dari sahabat nabi yang bernama Nu’man Al-Kaza’i. Padahal beliau salah satu sahabat yang menempati posisi mulia dan sudah diisyaratkan oleh Rasulullah bahwa Nu’man Al-Kaza’i akan masuk surga. Beliau adalah salah satu sahabat generasi pertama yang ikut dalam peperangan Badar dan syahid dalam pertempuran Uhud. Sebelum ia Syahid dalam peperangan Uhud, ia pernah berkata, “Saya bersumpah kepadamu wahai Rabb yang Maha Agung, matahari tidak terbenam sehingga aku akan menapakan kakiku yang pincang ini di taman Surga”.

Setelah itu baru kemudian ia syahid. Baginda Nabi SAW kemudian bersabda, “Sesungguhnya Nu’man Al-Kaza’i berprasangka baik kepada Allah. Ia pun mendapati dugaanya. Sungguh aku telah melihat ia berjalan ditaman-taman surga dan kakinya tidak pincang lagi. 

Sikap optimisme dan keyakinan bahwa ia akan masuk surga sudah tumbuh dalam diri Nu’man Al-Kaza’i jauh sebelum peristiwa yang menjemput syahidnya diperang Uhud. Perang uhud kita mengenalnya sebagai perang yang sangat fenomenal, dimana umat Muslim saat itu mendapat pelajaran yang luar biasa tentang Qiyadah waljundiyah (ketaatan kepada seorang Pemimpin). Dalam sebuah kesempatan, Nu’man Al-Kaza’i bertanya kepada Baginda Nabi SAW, “Jika aku shalat lima waktu, berpuasa ramdhan, menghalalkan yang khalal dan mengharamkan yang haram. Lalu aku tidak menambah selain amalan itu. Apakah aku masuk surga?” Beliau rasulullah menjawab, “Ya” (HR. Muslim)

           Iman Nawawi menjelaskan bahwa kalimat mengharamkan yang haram artinya menjauhinya, dan menghalalkan yang halal artinya melakukannya dengan menyakini kehalalannya. Hadits diatas memberikan pelajaran yang begitu berharga kepada kita tentang kesungguhan Nu’man Al-Kaza’i untuk mendapatkan surga. Kesungguhan orang-orang yang senantiasa menjadikan Allah SWT sebagai Ghoyatunna (tujuannya), Al-Qur’an sebagai Dusturuna (pedoman hidup), Al-jihad (perjuangan dijalan Allah) sebagai jalan menuju kesyahidan.

           Hadit diatas mengantarkan kita untuk memahami siklus ajaran Islam. Dimana nantinya kita akan mengetahui perintah setiap amalan berkesinambungan satu sama lain dan memiliki keterkaitan yang erat. Dalam hadits diatas Nu’man Al-Kaza’i bertanya tentang shalat. Jika ia senantiasa menjalankan shalat wajib sepertinya yang tertera dalam firman Allah, “Sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya”(QS. An-Nisa: 103). Kemudian melakukan puasa dibulan Ramdahan sesuai dengan firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Albaqarah: 183). Meninggalkan semua yang dilarang dan melaksanakan semua yang diwajibakan tanpa menambah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan Rasulullah. Apakah akan membuatnya masuk surga tanpa melalui siksa neraka? Rasulullah SAW kemudian menjawab dengan sebuah jawaban yang dapat menenangkan dan menyenangkan hatinya, “Ya”.
Hal itu berarti  apa yang ia sebutkan sudah cukup baginya mendapatkan surga Allah.Bagaiman tidak ? Sementara Rasulullah sendiri telah menyampaikan firman Allah dalam hadits Qudsinya, “hamba-hamba-KU mendekat kepada-Ku dengan melakukan apa yang Aku wajibkan kepada mereka.”(HR.Bukhari)
.....
Sahabat-sahabat semua
Setiap orang punya cerita
Setiap orang punya jalan yang dipilih menuju surga-Nya
Tinggal kita mau memilih jalan-jalan yang Allah hamparkan untuk kita atau tidak
.....
Sahabat-sahabat semua
Semua orang tak sempurna
Tak luput dari khilaf, salah apalagi dosa
Tapi sungguh Allah maha pengampun
Dan senantiasa merahmati hamba-hambanya yang bertobat
.....
Sahabat-sahabat semuanya
Telah jelas jalan menuju kebenaran
Dan nampak pula jalan menuju keburukan
Namun terkadang keinginan dan kecintaan kita kepada dunia yang menutupi jalan-jalan itu
Seolah yang benar nampak itu salah
Dan sebaliknya yang buruk nampak itu benar
.....
Sahabat-sahabat semua
Sudah saatnya kita berbenah
Muhasabah diri, siapa kita? Siapa yang menciptakan kita dan untuk apa kita diciptakan?
Apakah hanya sekedar menjadi orang kaya dan menimbun kekayaan itu?
Apakah hanya menjadi orang pintar akan tetapi untuk membodohi orang lain?
Apakah hanya sekedar mendapatkan kedudukan dan menyalahgunakannya?
.....
Sahabat-sahabat semua
Allah begitu sayang terhadap kita manusia
Saking sayangnya Allah sudah menyediakan tempat terbaik untuk setiap insan yang bernyawa
Tempat dimana tak ada kesedihan, tak ada tangisan, tak ada permusuhan disana
Yang ada hanya kegembiran dan kesyukuran terhadap Rabbnya
.....
Sahabat-sahabat semua
Kini nasib ada ditanganmu
Apa yang kau lakukan saat ini akan menjadi pertimbangan Allah nanti
Apakah kita layak masuk ke surga-Nya
Atau malah kita lebih pantas di neraka-Nya? Na’udubillah
.....
Sahabat-sahabat semua
Sesungguhnya keyakinan kita yang akan membawa kita kesana
Yakin akan kekuasaan dan kebesaran Allah
Yakin segala perintah adalah tanda kesyukuran dan akan berdampaak baik dalam diri kita
Yakin segala larang adalah bentuk ketaatan dan pasti merupakan hal yang terbaik untuk kita
.....
Sahabat-sahabat semua yang kurindukan dalam jalan Ilahi
Agar aroma surga semakin mengiasimu
Agar wanginya senantiasa menjadi harapan dalam mengaruhi bahtera kehidupan
Agar diri ini mulia bahkan lebih mulia dari malaikat
Agar bidadari cumburu padamu
Mari kita kembali kedalam jalan-Nya yang lurus
Jalan orang-orang yang telah Allah berikan nikmat kepada mereka

By. Rief_fatih, mutiara kehidupan, 10 februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580 

Saudariku Muslimah, Karna Kau Begitu Istimewa


ziyadkhusaini.blogspot.com
.....
Teriring salam penuh kedamaian, salam cinta , salam ukhuwah, salamnya ahli syurga.
Semoga keselamatan, kesejahteraan dan rahmat Allah senantiasa menyertaimu.
.....
Saudariku Muslimah
Aku senantiasa mengagumimu
Kagum akan keistimewaan yang kau miliki
Aku sugguh kagum
Akan semua hal yang bisa kau lakukan
......
Saudariku....
Kadang aku cemburu atas semua yang telah Allah anugrahkan kepadamu. Cemburu atas semua kelebihan yang kau miliki. Baginda nabi saja menyampaikan bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah. Wanita yang senantiasa taat kepada titah tuhannya dan patuh terhadapa larangan-Nya.

Wanita yang menjadikan setiap diamnya mengandung dzikir, setiap lisannya mengandung kebenaran dan setiap tingkahnya membawa kesejukan. Wanita yang bisa menempati singgasana nan mulia, bahkan lebih mulia dari bidadari syurga. Syurga untuk para kaum adam pun ada ditelapak kaki seorang wanita yang senantiasa mulia pula, yaitu Ibu.
.....
Saudariku Muslimah
Aku senantiasa terkesima
Semua yang nampak begitu menyejukan. Caramu memperlakukan diri menunjukan bukti syukurmu terhadap karunia Ilahi. Agendamu yang tertata rapi dan semua yang kau lakukan terencana dengan baik. Hak Allah, hak diri, hak keluarga, hak oranga lain, selalu kau tunaikan. Hak diri untuk bermunajat kepada Rabbmu kau tunaikan dengan shalatmu yang tepat waktu, bacaan Qur’anmu yang jarang terputus, shalat dhuhamu yang tak pernah kau tinggalkan dan tahajudmu yang membuatmu beda dengan yang lain.

Hak diri untuk mendapatkan ilmu kau tunaikan dengan membaca dan hadir dalam majelis ilmu. Terlihat antusias dan haus dalam menimba ilmu, namun tetap tawadhu dalam bersikap. Seolah semua ilmu ingin kau pelajari dan kau ingin bisa semuanya. Hak diri untuk menjaga raga dan parasmu, kau tunjukan dengan kesyukuran yang amat dalam. Menjaga diri dari makanan yang haram dan tak menyakiti raga yang Allah titipkan. Merawat dan menjaga setiap bagian raga dengan penuh kesyukuran.

Hak diri untuk menempamu sebagai seorang ibu senantiasa kau lakukan. Belajar memahami tugas mulia sebagai seorang Ibu. Tangan yang terampil memasak, menjahit dan menghias rumah. Tangan yang lembut bersentuhan dengan anak-anak dan ramah kepada semua orang. Tangan yang tak pernah lelah melayani, meski raga dan jiwa harus menahan luka.

Hak keluarga yang tak pernah kau lupa. Walau hanya sekedar salam, tegur dan sapa akan tetapi begitu bermakna bagi keluarga. Kau senantiasa mengambil peran terhadap semua hajat keluarga. Tak peduli saat itu kondisi dirimu, yang terpenting orang-orang yang begitu berarti dalam dirimu dapat merasa bahagia karena darma baktimu.

Hak orang lain terkadang sering kau utamakan. Seolah tak peduli akan kebutuhan dirimu saat itu. Yang terpenting mereka saat itu merasakan kebahagiaan. Biarlah mereka bahagia karena dengan itu kebahagianku akan semakin bertambah.
.....
Saudariku Muslimah
Kau begitu anggun dalam menjaga diri
.....
Mata yang terjaga pandanganya
Lisan yang tertata ucapanya
Tingkah dan laku yang bersahaja
Dan komitmen yang terjaga
.....
Caramu berpakaian menunjukan bukti kehambaanmu. Raga yang tebalut kain suci, mahkota yang tertutup oleh jilbab dan paras yang bercahaya karena basuhan air wudhu. Begitu menyejukan setiap mata yang melihat, hati yang merasa dan lisan yang berkata, Subhanallah, maha suci engkau yang telah menciptakan wanita-wanita shalihah.

Mata ini tak sanggup menatap, karena keistimewaanmu
Hati ini tak berani untuk merasa karena menjaga kesucianmu
Lisan ini pun tak mampu betutur karena takut menyakiti hatimu
......
Aku begitu berhati-hati ketika ada diantara kalian
Begitu menjaga agar kau tetap mulia
Agar kau tetap terjaga dari segala fitnah
Agar kau tetap mulia dimata Rabbmu
Agar Bidadari syurga semakin cemburu padamu

By. Rief_fatih, Mutiara kehidupan, 09 Februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580 

Wednesday 8 February 2012

Status di FB mencerminkan kadar Intelektual dan keimanan


alfiyandi.wordpress.com
Baginda  Nabi SAW bersabda, “Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyauk kharan auliasmut, barangsiapa yang berimanan kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam. Wamankana yukminu billahi wal yaumil akhir falyukrim jarohu, Barang siapa yang berimanan kepada allah dan hari akhir, hendaklah mengormati tetangganya. Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyukrim dhoefahu”, barang siapa yang berimanan kepada allah dan hari akhir hendaklah mengormati tamunya. (HR.Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar rahimahumullah berkata, “ Hadits ini termasuk jawami’il kalim (ucapan yang singkat dan padat). Mencakup tiga yang mencakup tiga akhlak terpuji baik perbutan maupun ucapan. Pada kesepatan ini, penulis ingin sedikit banyak mengupas tentang salah satu dari ketiga akhlak yang disebutkan dalam hadits tersebut.

Dalam Syarah kitab Arba’in An-Nawawiyah, karangan Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha MM dijelaskan tentang maksud kalimat “Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyauk kharan auliasmut, barangsiapa yang berimanan kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam. Dalam hadits ini dijelaskan bahwa diantara tanda-tanda kesempurnaan iman seseorang adalah membatasi diri berbicara yang bermanfaat baginya, baik yang berhubungan dengan urusan dunia maupun urusan akherat dan hal-hal yang membawa manfaat bagi masyarakat

Seorang Muslim seharusnya tidak akan berbicara seputar hal-hal yang membuat rasa sakit dan mengarah pada kerusakan, karena hal itu akan mendapat kemarahan dan kebencian Allah SWT. Iman Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, dari anas ra, bahwa baginda Nabi SAW bersabda “Tidak akan lurus (benar) keimanan seseorang sehingga hatinya lurus. Dan tidak akan lurus hati seseorang sehingga lisannya lurus”

Maksudnya adalah kita dituntut untuk menjaga dari berbagai ucapan yang tidak ada kebaikannya sama sekali. Ath-Thabrani meriwayatkan dari Anas ra. bahwa nabi SAW bersabda, “seorang hamba tidak akan mencapai hakikat ikan sehingga ia menjaga dirinya”.
 
Syarah dari Hadits diatas menjelaskan bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara setiap ucapan yang kita sampaikan dengan kadar keimanan kita. Ucapan disini tidak hanya bisa kita katakan hanya yang keluar dari lisan saja, akan tetapi tulisan-tulisan status di FB juga termasuk. Sehingga menjadi sesuatu yang fundamen hal ini untuk kita bahas, karena banyaknya seseorang yang menulis statusnya yang tidak jelas atau tidak mengandung pesan moral dan hikmah di FB.

Ketika kita mau membahas lebih mendalam ternyata banyak berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat adalah salah satu penyebab kehancuran. Allah SWT berfirman, “ Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna” (QS.Al-Mukminun). Kemudian dalam Hadits Riwayat Tirmidzi disampaikan pula bahwa, “ min husnil islam mar’i tarkuhu maalaa ya’nih”, diantara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Hadits secara sederhana dapat kita pahami bahwa berbicara atau membicarakan sesuatu yang tidak berguna dan menyebabkan tidak berpahalanya suatu amal perbuatan dan tidak bisa masuk surga. Sehingga kita dituntut ketika ingin mengucapkan setiap kata melalui lisan maupun tulisan hendaklah berfikir terlebih dahulu. Jika kita melihat ada kebaikan dan bisa mendatangkan pahala barulah kita mengucapkanya. Akan tetapi kalau  keburukan atau sifatnya tidak jelas ibrahnya maka hendaklah kita menahan dan dan tidak mengucapkan.

Sikap seperti inilah yang akan membawa kita kepada kebaikan dan keselamatan. Karena setiap lafadz dan tulisan yang kita ucapkan akan dihisab meskipun sekecil bijih zarah sekalipun. Kalau apa yang kita sampaikan sesuatu keburukan atau hal yang tidak jelas Ibrah (pelajaran) yang dapat diambil, maka itu suatu kezaliman dan kerugian tidak hanya ada dalam diri kita menyampaikan. Akan tetapi yang membacanyapun akan akan mendpatkan kerugian jika melakukan suatu keburukan dari apa yang kita sampaikan. Na’udubillah.

Allah SWT berfirman dalam QS. Qaf ayat 18, “id yatalakkol mutalakkiyyani ‘anil yaminni wa’anissimaali ko’idd”, tidak suatu ucapan yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. Imam Buhkhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhoi Allah SWT. (ketika) Ia begitu memperhitungkan kata tersebut, akan tetapi satu kata tersebut sangat berharga di sisi Allah SWT. (Ketika) ia tidak begitu memperhitungkan kata tersebut, akan tetapi satu kata itu menyebabkannya masuk neraka”. Na’udubillah.

Mu’adz bin Jabal ra. juga meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah manusia terjerumus kedalam neraka kecuali karena PERKATAANNYA”. Begitu pentingnya kita menjaga setiap kata yang kita ucapkan dan kita tuliskan di ranah publik. Karena akan begitu banyak orang yang mendengar maupun membaca setiap apa yang kita sampaikan. Konsekwensi yang kita hadapi begitu berat ketika hal-hal yang tidak jelas pelajaran yang dapat kita ambil atau bahkan keburukan yang kita sampaikan

Disinilah kadar inteletualitas terhadap kebenaran pengetahuan yang kita miliki diuji. Semakin tinggi kadar intelektualitas seseorang, maka akan meminimalisir seseorang melakukan kesalahan atau keburukan dari apa yang kita sampaikan. Hal-hal yang disampaikan pun sesuatu yang berbobot dan dapat kita ambil pelajaranya bagi yang mendengar maupun membaca bukan hal yang remeh temeh dan tidak penting.

Kadar keimanan seseorang sangat menentukan bagaimana kita mengontrol setiap apa yang kita sampaikan. Kalau hal itu  buruk atapun sia-sia maka tak perlulah kita menyampaikan. Karena dengan keimanan itulah kita akan menyadari bahwa apa yang kita sampaikan seharusnya adalah sebuah kebenaran bukan sesuatu yang subhat (sama-samar). Sehingga kita akan menjadi orang yang lebih berhati-hati dalam menyampaikan segala sesuatu.

Dalam Hadits riwayat  Tirmidzi disampaikan bahwa “jangalah kalian banyak bicara yang bukan dzikir kepada Allah. Karena banyak bicara yang bukan dzikir kepada Allah akan membuat hati keras. Dan manusia yang paling jauh dari Tuhannya adalah yang hatinya keras”. Umar bin khattab ra juga berkata, “Barang siapa yang banyak bicara tentu banyak salahnya. Barang siapa yang banyak salahnya tentu banyak dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya maka neraka lebih pantas baginya”.
......
Kini semua terserah padamu sobat
Setia kata yang kita ucap da kita tulis mengandung konsekwensi
Konsekwensi yang bisa membuat Allah Ridho
Juga konsekwensi yang bisa membuat Allah murka
......
Jangan berfikir itu Cuma status
Justru anggapanmu yang menganggap remeh bisa menjadi bumerang hidupmu
Sesuatu yang kau kira tak berdampak justru bisa melukai dirimu
Tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-NYA
......
Ketahuilah bahwa kebenaran bukan untuk disimpan
Akan tetapi untuk ditebar sejauh yang kita mampu
Keburukan bukan untuk diceritakan
Akan tetapi untuk kita ambil pelajaran
......
Orang yang cerdas bisa menempatkan pengatahuan yang ia miliki
Orang yang beriman lebih berhati-hati dalam segala hal
Orang yang bijaksana akan lebih mudah memilih setiap kata yang disampaikan
Orang yang bertakwa akan senantiasa menyampaikan kebenaran Rabbnya

By. Rief_fatih, mutiara kehidupan,08 Februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580