nananghimawan.wordpress.com |
Salah
satunya adalah menjaga kesucian
.....
Sobat-sobat
semua Baginda nabi
pernah bersabda:
Atthohuuru syatrul
iiman,
Kesucian
itu Sebagian dari iman
Yuk sobat-sobat semua berlomba-lomba
menjaga kesucian. Baik kesucian hati, fikiran bahkan perbuatan. Kita menjaga
hati dari sikap ria, iri, buruk sangka, ujub, sombong, syirik dan teman-temannya
itu. Kita juga menjaga fikiran-fikiran kita agar tidak tersesat dari pemahan
yang salah. Selain itu kita juga dituntut untuk menjaga segala tingkah laku
kita agar tidak berbuah kemaksiatan.
Kita juga sebenarnya dianjurkan pula
untuk menjaga kesucian dari najis serta hadas kecil maupun besar. Keren banget
kalau kita sudah bisa menjaga wudhu kita sepanjang hari. Insya Allah dengan
menjaga wudhu kita akan terjaga dari perbuatan-perbuatan yang mendatangkan
kebencian Allah. Hati kita akan lebih terjaga, fikiran kita akan lebih jernih dan
perbuatan kita akan lebih tertata. Pasti para malaikat dan bidadari surga iri
tu melihat kita. Mau bukti? Lakukan dulu sobat, Isya Allah, Allah sendiri yang
akan membuktikannya.
Nah kira-kira bisa nda tu menjaga itu
semua?
Nda ada kamus manapun yang mengatakan
sesuatu kebaikan yang tidak bisa dilakukan manusia selama mereka mau berusaha. Bener
nda tu?he2, padahal saya juga belum buka kamusnya. Tapi yang terpenting adalah
kita berusaha, belajar sedikit demi sedikit, lama-lama pasti bisa to. Nek orang
jowo bilang, alon-alon asal kelakon,
pelan-pelan asal kesampaian. Bolehlah pake pribahasa itu, yang terpenting kita
berusaha lebih baik dari hari ini, sepakat nda sob? Pasti lah.
Wah syukur-syukur pake jargonya pak JK, ‘lebih
cepat, leeeeeebih baik’. Nda usah lama-lama, karena kita nda tahu sampai kapan
kita hidup. Sehingga kita harus ngoptimalin tu semua potensi kita untuk
memperbaiki diri. Jangan sampai nanti kita menyesal dibelakang-belakang ketika
neraka sudah dihadapan kita. Nah lho serem kan
.....
‘kenapa dulu aku nda menjaga hati y?’
‘kenapa dulu aku ngga belajar Islam
lebih jauh ya?’
‘kenapa dulu aku males-malesan shalat
ya?’
‘kenapa dulu aku nda mau berbagi dengan orang
lain y?’
‘kenapa aku dulu sombong dan lupa sama
Allah ya?’
.....
Kalau udah gitu kira-kira siapa yang
salah sob? Coba tanyakan pada rumput yang bergoyang. Nah lho! Bukan siapa-siapa
yang salah sob, tapi diri kita sendiri yang terlena dengan dunia. Kita dulu mungkin lebih asyik begadang dari
pada harus tadarus Qu’an di masjid. Kita lebih suka main PS dari pada
pengajian, kita lebih sering membuat orang tua menangis dari pada bahagia. Dan mungkin
masih banyak yang lain.
So, sebelum semua terlambat, sebelum
ajal menjemput dan jasad tak bernyawa. Yuk kita bersama-sama memperbaiki diri. Bersama-sama
saling mengingatkan dalam keimanan dan ketakwaan. Bersama-sama saling
menasehati dalam kesabaran. Dan saling berbagi dikala sempit maupun lapang,
dikala susah maupun bahagia. Sepakat ya? Wallahu’alam (hanya Allah yang tahu)
kebenaran yang sesungguhnya, manusia hanya sebatas ihtiar. See you nex time di pembahasan
amalan sederhana para ahli surga.
By.
Rief_fatih, Mutiara kehidupan, 10 Maret 2012
No comments:
Post a Comment