blogdiannoviany.blogspot.com |
Senantiasa menarik ketika kita membahas
dunia Muslimah. Karena memang kaum hawa ini mendapatkan tempat yang istimewa
dalam Islam. Ajaran Islam sangat menghargai setiap hak dan berusaha melindungi
kehormatannya. Namun, di sisi lain mereka adalah kaum yang lemah dan harus
dilindungi oleh seorang laki-laki. Sehingga kita memahami bahwa seorang wanita
di ciptakan bukan dari tulang ubun sehingga lupa akan pujian. Bukan pula
diciptakan dari tulang kaki karena khawatir akan diinjak dan direndahkan.
Melainkan ia diciptakan dari tulang rusuk, dekat dengan dada untuk dilindungi
dan dekat dengan hati untuk dicintai.
Dalam Al-Qur’anul karim kita bisa
melihat ada tiga tipe seorang wanita yang secara khusus membicarakan
jenis-jenis perempuan berdasarkan amalnya. Untuk jenis perempuan ideal yang
patut diteladani, seringkali Alqur'an menyebut nama jelas. Namun untuk
melukiskan perempuan "buruk" tidak menyebut nama secara langsung.
Tipe pertama
adalah tipe wanita shalehah dan sudah di jamin baginda Nabi SAW masuk surga.
Sebagaimana sabdannya, " Sebaik-baik perempuan Muslimah surga adalah
Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah" (HR. Baihaqi).
Khadijah
adalah figur wanita dermawan yang memberikan segalanya untuk dakwah sekaligus
istri yang dicintati suaminya. Kedermawanannya mendapat sanjungan dari Allah
dengan memberikan salam melalui malaikat Jibril. Berkatalah Jibril pada
Rasulullah, "Ya Rasulullah, Khadijah sebentar lagi akan datang membawa
bejana berisi lauk atau makanan atau minuman. Kalau ia sudah datang, sampaikan
salam dari Allah dan dariku. Dan berikan kabar gembira dengan rumah di surga"
(HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan
dijelaskan dalam sebuah riwayat bahwa Aisyah sangat cemburu pada Khadijah yang
selalu ada dalam ingatan Rasulullah. "Apakah di dunia ini tidak ada
perempuan selain dia?" Tanya Aisyah. Nabi, membuka kembali indahnya kehidupan
Khadijah, "Khadijah yang mengimaniku di saat manusia mengingkariku. Dialah
yang membenarkanku ketika manusia mendustaiku. Dialah yang memberikan hartanya
ketika manusia menahannya. Dan dialah yang memberiku keturunan ketika
istri-istriku yang lain tidak memberiku itu" (Hr. Bukhari dan Ahmad)
Wanita
shalehah yang kedua adalah Fatimah. Beliau adalah putri Rasulullah. Ia adalah
sosok yang mencerminkan anak yang berbakti pada orang tuanya. Didalam diri
Fatimah telah ada benih-benih sikap berbakti yang tertancap kuat. Dikala perang
Uhud telah selesai, nabi terluka di pipinya. Giginya patah dan kakinya terluka.
Darah pun keluar. Fatimah dibantu Ali, dengan sabar membersihkan luka dan
berusaha menghentikan darahnya.
Dikala
Nabi dilempari darah dan kotoran unta oleh Uqbah bin Abi Muith saat sujud di
depan Ka`bah, Fatimah yang mendengar itu segera datang dan membersihkan kotoran
itu dari kepala ayahnya. Kemudian Fatimah menghampiri dan memarahi para kafir
Quraisy. Tapi malah ditertawakan dan tidak diindahkan karena menganggap Fatimah
masih kecil. Bagaimanapun Rasulullah teramat mencintainya. Hingga dengan mesra
, menjelang wafat Rasulullah memberi kabar gembira pada putrinya. Bahwa
diantara kerabatnya, dialah yang akan cepat menyusul kepergian Rasulullah.
Sebuah kabar yang membuat Fatimah berhenti menangis dan tersenyum.
Wanita Shalehah ketiga adalah Maryam. Ia
adalah figur wanita yang selalu menjaga kesuciannya. Nama Maryam disebut beberapa
kali dalam Al-Qur’an dan juga menjadi
salah satu nama Surat dalam Al-Qur'an. Ia adalah tipe perempuan saleh yang
menjaga kesucian dirinya, mengisi waktunya dengan pengabdian yang tulus kepada
Rabb-Nya. Karena kesalehahannya itulah ia mendapat kehormatan menjadi ibu dari
kekasih Allah, Isa alaihi salam, tokoh terkemuka di dunia dan akhirat (QS.
3:45).
"Dan Maryam putra Imran, yang menjaga
kesucian kehormatannya. Kami tiupkan roh Kami dan ia membenarkan kalimah
Tuhan-Nya dan kitab-kitab-Nya dan ia termasuk orang yang taat." (QS.
66:16).
Wanita
shalehah keempat adalah Asiyah. Ia adalah sosok wanita beriman diantara
lingkungan yang sesat. Siapapun tahu siapa suami Asiyah. Ia adalah Fir`aun.
Sejarah mencatat kalau Firaun adalah Raja yang sombong. Teramat sombong. Karena
ia telah merebut kesombongan yang hanya dimiliki Allah dengan mengatakan
dirinya adalah Tuhan. Barangsiapa yang menolak, maka kematian adalah
balasannya. Namun tidak begitu dengan Asiyah.
Ketika
terjadi peristiwa adu ilmu antara tukang sihir Firaun dan Musa, Asiyah bertanya
pada para pengawal, "Siapa yang menang?" Mereka menjawab, "Musa
dan Harun". Asiyah pun kemudian berkata; "Aku beriman kepada Tuhannya
Musa dan Harun". Sebuah jawaban lugas yang menampar wajah Firaun di muka
umum. Angkaranya membuat Asiyah diancam akan dilempari batu besar di padang
pasir yang panas. Tapi Asiyah tetap teguh. Sehingga keteguhannya dicatat Allah
dalam Al-Quran, "Ya Tuhanku,
bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku
dari Fir`aun dan perbuatannya. Dan selamatkanlah aku dari kaum yang
zhalim." (QS. At-Thamrin : 11)
Selain
Asiyah, ada pula contoh-contoh perempuan pejuang meski suami-suami mereka
bukanlah orang-orang zalim, melainkan para pejuang kebenaran. Khadijah binti
Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar, Nusaibah binti Ka'ab, adalah contoh
nama-nama yang bersama suami mereka bahu-membahu memperjuangkan agama Allah.
Tipe
wanita kedua adalah mereka yang
menentang suami yang memperjuangkan kebenaran, seperti istri Nabi Nuh as dan
istri Nabi Luth as. Dalam kaitannya dengan hal ini, Al-Qur'an juga menambahkan
satu contoh perempuan yang mendukung kezaliman suaminya yakni, istri Abu Lahab.
Tipe
ketiga yang dijelaskan adalah tipe
perempuan penggoda. Jelas untuk yang satu ini diwakili oleh Zulaikha, penggoda
Nabi Allah Yusuf alaihi salam. Dalam kisah Zulaikha menggoda Yusuf inilah, Al-Qur'an
menunjukkan kepandaian perempuan dalam melakukan makar dan tipuan.
Beberapa
profil wanita di atas menjadi pengantar bagi pembaca agar bisa menempatkan pada
posisi yang mana saat ini. Saat ini di tengah merebahnya syahwat dunia muncul
begitu banyak karakter wanita seperti Zulaikha yang menggoda setiap laki-laki. Mereka
berpakaian tapi seolah telanjang, memakai pengahrum yang berlebih, bergaul
dengan laki-laki yang bukan mahram tanpa batasan. Bahkan seolah sek bebas sudah
menjadi hal yang wajar. Para wanita dewasa ini kebanyakan tak bisa menjaga
kesucian dan kehormatannya.
Tak
terkecuali para Muslimah, dengan balutan jilbab minimalis di tubuhnya akan
tetapi kelakuanya sama seperti wanita lain yang tidak berjilbab. Jilbab hanya
di gunakan sebagai asesoris, bukan sebagai ketaatan menjalankan perintah
syariat. Hal ini sangat terlihat ketika mereka yang di kampus atau tempat
pekerjaanya berjilbab, namun ketika di luar dilepas karena dirasa menghalangi
kecantikan rupa dan keanggunan tubuhnya untuk dipertontonkan kepada semua
orang. Mereka sama seperti Zulaikha yang mempertontonkam aurat dan menawarkan
dirinya untuk laki-laki yang bukan suaminya. Shalat mungkin masih mereka
lakukan tapi maksiat juga jalan terus. Na’udubillah
Bahkan
pagi para Muslimah dengan predikat aktifis dakwah pun sering lalai dengan
masalah ini. Mungkin tingkatanya tidak seektrim yang lainnya. Akan tetapi tebar
pesona yang mereka lakukan juga dapat menggoda sesama aktifis dakwah yang lain
terutama para ikhwan. Mulai cara dia berpakaian, berkomunikasi bahkan aktif di
jejaring sosial.
Dari
pemaparan profil-profil wanita shalehah diatas dengan disandingkan realita segolongan
kau wanita saat ini, menjadi semakin menarik untuk kita kaji bagaiman etika
bergaul seorang Muslimah. Karena dari situ pembaca bisa menyandarkan pada
karakter dan tingkatan mana saat ini, sehingga akan lebih mudah menempatkan
diri secara proporsional pembahasan yang akan kita kupas.
Namun
sebelum itu, kita juga perlu membahas apa yang di sebut Hayatul
‘aam atau kehidupan umum dan Hayatul khas atau kehidupan khusus bagi Muslimah. Hayatul ‘aam atau kehidupan umum bagi Muslimah
adalah seputar kehidupan yang menyangkut perkara pendidikan, mu’amalah,
kesehatan. Hayatul ‘aam, bagi Muslimah, maknanya bahwa ia boleh bercerita
tentang ketiga perkara tadi, selebihnya tidak boleh karena sudah menyangkut
hayatul khas.
Kebiasaan yang sekarang sedang marak yaitu diskusi di jejaring
sosial adalah termasuk kehidupan umum karena diketahui banyak orang
pembahasannya pun seputar perkara yang dibolehkan. Dalam hal ini saya ingin
mengutip perkataan Abu Bakar, "Berhati-hatilah dalam bertindak karena dari
hati-hati tadi memberikan manfaat bagimu."
Hayatul khas atau kehidupan khusus adalah perkara seputar
pribadi dan ini hanya boleh di ketahui oleh keluarga ‘mahram’ dan sesama kaum
perempuan dalam lingkungan kita. Contohnya, menceritakan keadaan dirinya dan
keluarganya, target hidup, target dakwah dll. secara detil, kecuali seorang Muslimah
sudah dikhitbah.
Dalam ranah publik dewasa ini kaum Muslimah memiliki tantangan
besar untuk tetap eksis akan tetapi tetap dalam koridor syar’i. Muslimah
dituntut tetap mengambil peran dalam aktifitas kehidupan, baik diranah ekonomi,
sosial, ataupun politik. Akan tetapi di sisi lain mereka harus menjaga
identitasnya sebagai seorang Muslimah yang sangat di istimewakan dalam Islam.
Mau tidak mau seorang Muslimah yang eksis di ranah publik
termasuk jejaring sosial tetap berpeluang besar melakukan komunikasi yang
intensif dengan laki-laki yang bukan mahram. Dalam kondosi inilah
peluang-peluang fitnah yang terjadi akan semakin besar. Karena pada hakekatnya benih-benih
ketertarikan akan muncul ketika komunikasi yang inten terjadi.
Sebuah
reflekasi yang perlu penulis sampaikan dalam hal komunikasi antara seorang
Muslimah dan seorang kali-laki yang bukan mahram adalah kisah interkasi antara
nabi Musa dengan puteri nabi Syu’aib. Dalam Al-Qur’an diceritakan ketika salah
satu putri nabi Syu’aib yang diperintahkan untuk memanggil nabi Musa, “kemudian
datanglah kepada Musa salah satu dari kedua wanita itu, berjalan dengan
malu-malu, ia berkata, ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar memberi
balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami” (QS. Al-Qashash:
25)
Saat itu puteri nabi Syu’aib as berjalan dengan penuh rasa iffah
(kebersihan jiwa) ketika bertemu dengan seorang laki-laki. Berjalan dengan
penuh rasa malu dan jauh dari usaha untuk menarik perhatian. Meskipun demikian,
ia tetap mampu menguasai diri dan menyampaikan apa yang harus disampaikan
dengan jelas. Inilah rasa malu yang bersumber dari fitrah yang suci yang secara
tidak langsung akan menjaga kesucian jiwa seorang Muslimah.
Seorang gadis yang anggun dan shalihah, secara fitrah akan merasa malu ketika
bertemu dan berbicara dengan laki-laki. Akan tetapi karena kesucian dan
keistiqomahannya ia tidak gugup. Ia bicara dengan jelas dan sebatas keperluan
agar tidak terjadi fitnah.
Adapun wanita
yang senantiasa bersolek, pergi tanpa muhrim, bahkan bercampur baur dengan
laki-laki yang bukan muhrimnya, tanpa ada keperluan yang dibolehkan secara
syariat, maka wanita seperti ini jelas bukan didikan Al-Qur’an ataupun Islam.
Mereka telah mengganti rasa malu dan ketaatan kepada Allah SWT dengan rasa
tidak malu, kemaksiatan, dan berbagai perbuatan keji. Na’udubillah
Pada hakekatnya rasa malu pada diri seseorang wanita akan membuahkan Iffah
(kesucian diri). Maka barang siapa yang memiliki rasa malu, hingga dapat
mengendalikan diri dari perbuatan buruk, berarti ia telah menjaga kesucian
dirinya. Rasa malu juga akan membuahkan sifat Wafa’ (selalu
menepati janji). Ahnaf Ibnu Qois berkata, “Dua hal yang tidak akan berpadu
dalam diri seseorang: dusta dan harga diri. Sedangkan harga diri akan
melahirkan sifat shidiq (berkata benar), wafa’, malu dan Iffah”.
Allah SWT mengancam orang yang tidak memiliki rasa malu dan melakukan
kemaksiatan serta kejahatan dengan terang-terangan melalui ancaman yang tak
diampuni. Sebagai mana sabda bagind nabi SAW, “ Semua hambaku akan
dimaafkan, kecuali orang-orang yang melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan”.
Orang yang tidak memiliki rasa malu kepada Allah berarti ia tidak memiliki
ketakutan akan azab Allah yang sangat pedih.
Lagi-lagi
ukuran bagaimana etika komunikasi seorang Muslimah di ranah publik tidak bisa
kita pisahkan dari pembahasan malu dan iman itu sendiri. Karena pada prosesnya
jelas terjadi hubungan klausal sebab dan akibat. Kisah puteri nabi Syu’aib
diatas menjadi salah satu indikasi penting seorang Muslimah dalam melakukan
aktifitas di ruang publik, termasuk di jejaring sosial.
Seorang
Muslimah tetap di tuntut untuk menjaga kodratnya sebagai wanita yang mempunyai
batasan-batasan tertentu dan tidak bisa di samakan dengan laki-laki. Dalam hal
pekerjaan misalnya, tidak layak seorang Muslimah jika harus bekerja sebagai
pekerja berat seperti kuli bangunan, tukang becak atau tukang parkir. Atau
dalam hal batasan waktu interaksi di ranah publik. Tentunya tidak bisa di
samakan dengan laki-laki pula yang boleh melakukan interaksi 24 jam non stop.
Sadaraku Muslimah terkasih, engkau itu istimewa.
Saking istimewanya Islam memberikan waktu-waktu khusus untukmu. Tidak lain semua
aturan itu untuk kebaikanmu. Untuk menjaga izzah dan kemuliaanmu di mata
manusia maupun Allah SWT. Menjaga kesucian diri dan kelembutan hatimu karena
dekat dengan Rabb pemilik kehidupan. Dan tidak lain kalau engkau yang
melanggarnya engkau sendiri yang rugi.
Tak perlu kau seperti laki-laki yang
boleh berjibaku di dunia publik 24 jam non stop. Cukuplah engkau gunakan waktu siangmu
dan setelah petang mendekatlah engkau dengan Rabbmu. Mengucapkan kalimat-kalimat
kesyukuran dan bermunajat kepada-Nya. Mengadukan semua keluh kesahmu kepada-Nya, itu lebih baik dari
pada kau tuliskan di status FB, plurk,
skype atau twittermu.
Kebanyakan kita mungkin sekarang sering salah
menempatkan perkara Hayatul khas atau kehidupan khusus di
ranah publik. Kita terkadang lupa bercerita atapun up date status berkaitan
dengan hal-hal pribadi di ranah publik. Padahal seharusnya yang perkara seputar
pribadi hanya boleh di ketahui oleh keluarga “Mahram”.
Mungkin tanpa kau sadari foto-foto yang kamu pajang di
FB telah menyayat-nyayat hati kami khususnya kami para lelaki yang peduli
denganmu karena ikatan keimanan ini. Kami tidak rela keistimewaan kalian bisa
dilihat semua orang. Kami tak akan pernah rela paras wajahmu menjadi sarana
perbincangan publik.
Saya yakin tujuan Muslimah semua mulia, tapi ingat
terkadang sesuatu yang baik tidak selamanya diterima baik karena faktor tempat,
waktu, situasi dan kondisi yang berbeda. Tidak semua hal yang baik akan berbuah
pahala, karena faktor cara dan dampak negatif lain yang ditimbulkan.
Saudariku Muslimah, sudah saatnya kita berbenah
terhadap proses komunikasi yang kita lakukan di ranah publik maupun dunia maya.
Karena jangan sampai amalan kebaikan yang kita lakukan akan rusak karena niat
kita sudah di rusak akibat ketertarikan dengan patner kerja. Kebaikanmu tidak
lagi murni karena Allah, akan tetapi karena ingin di lihat dan di puji
seseorang yang kamu sukai.
Dan kalau kita mau memahami lebih jauh, Dunia maya
khususnya jejaring sosial itu ibarat
candu bagi kita, kalau kita tidak bisa mengendalikan, kita yang akan
terjerumus. Amalan ruhiyah kita kacau, hafalan blong, ilmu agama pas-pasan.
Sebaliknya kita menjadi manusia yang lebay-lebay dan salah tingkah ketika
berada di depan lawan jenis. Hal itu terjadi karena kita tidak bisa
mengoptimalkan waktu yang sudah Allah berikan 24 jam setiap harinya. Kita hanya
sibuk dengan perkara-perkara dunia dan sering kali lupa bahwa ada hak Allah
dalam diri kita yang harus kita tunaikan pula.
Saudaraku saat ini pemuda-pemuda dan anak kecil di
Palestina sedang di serang dengan rokok oleh Yahudi laknatullah. Tanpa sadar pun
sebetulnya kita sedang diserang dengan jejaring sosial. Kita sedang di creat
menjadi pribadi-pribadi yang individualis. Kita sedang di creat untuk mengikuti
gaya hidup mereka.
Padahal sunah Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita
setelah selesai shalat isya kita tidur dan bangun 1/3 malam terakhit untuk
bermunajat. Tapi yang saat ini terjadi adalah sebaliknya. Kita asyik berkelana
di dunia maya khususnya di jejaring sosial sementara di waktu paling mulia
untuk bermunajat malah kita tidur.
Saudariku
Muslimah, kemaksiatan yang kita lakukan saat ini mungkin belum kita rasakan
dampaknya, tapi tunggulah sampai Allah menegur atau memberikan balasannya. Tunggulah
sampai keputusan Allah itu datang, karena keputusan itu adalah pasti. Fakta
dilapangan banyak penulis jumpai sebuah pernikahan gagal dilakukan antar sesama
atifis dakwah, hanya karena status-status di Jejaring Sosial yang lebay-lebay. Kalu
sudah seperti itu siapa yang salah? Hanya hati kita yang terdalam yang bisa
menjawabnya. Dan semoga kita tidak tergolong orang-orang yang lalai.
.....
Saudariku
Muslimah
Dari
awalnya kau memang sudah istimewa
Maka
kau jangan pernah merasa sama dengan laki-laki
Jangan
pernah kau iri dengan kelebihan yang laki-laki dapatkan
Karena
kami pun tak pernah iri dengan keistimewaan yang Allah berikan kepadamu
.....
Saurariku
Muslimah
Allah
menciptakanmu bukan dari tulang ubun sehingga lupa akan pujian
Bukan
pula diciptakan dari tulang kaki karena khawatir akan diinjak dan direndahkan.
Melainkan
engkau diciptakan dari tulang rusuk, dekat dengan dada untuk dilindungi dan
dekat dengan hati untuk dicintai.
.....
Saudariku
Muslimah
Kau
memang begitu istimewa
Kau
adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia
Perhiasan
dunia yang akan menyejukan setiap laki-laki shaleh
Kau
bisa menjagi mulia bahkan lebih mulia dari bidadari surga
Surga
seorang anak manusia pun tergantung dari ridho seorang Muslimah yaitu ‘Ibu’
.....
Saudariku
Muslimah
Kau
memang selalu itimewa
Istimewa
dalam semua hal
Saking
istimewanya, islam mengatur kapan kau harus keluar rumah dan kapan kau harus
berdiam diri
Kapan
kau boleh melakukan interaksi di ranah publik kapan waktu engkau bermunajat
kepada rabbmu
......
Saudaraku
Muslimah
Semuanya
untuk kebaikanmu
Semuanya
untuk menjaga kesucianmu
Semuanya
untuk menjada kehormatan dan kemulianmu
Maka
berbenahlah, buat bidadari surga cemburu kepadamu
By.
Rief_fatih, Mutiara Kehidupan, 26 Februari 2012
========================================================================PERHATIAN !
Buat Sista dan bunda yang punya masalah seputar kewanitaan dan kandungan :
========================================================================PERHATIAN !
Buat Sista dan bunda yang punya masalah seputar kewanitaan dan kandungan :
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580
sahabat-sahabat semuanya kasih tanggapan, kritik atau saran ya, untuk perbaikan tulisan saya kedepannya, terimakasih sudah berkunjung, semoga mengispirasi
ReplyDeleteAssalamualaikum akhi..
Deleteana.. suka sekali dgn tulisan antum sangat mengingatkan kami khususnya wanita muslimah
ana izin share boleh ??
alhamdulllah, tafadhalukh
Delete