antarafoto.com |
Subuh kala itu terlihat lengang
suara manusia. Sautan-sautan gema ilahi mulai terdengar menunjukan keagungan-Nya.
Tak beberapa lama kemudian menyusul beberapa orang pengurus masjid yang
mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat sunah Qabliyah subuh. Dalam
hitungan menit hadir pula beberapa orang lelaki tua renta yang berjalan dengan
sedikit tergopoh-gopoh.
Matanya yang sayup dan wajahnya yang
keriput mempelihatkan ketidak berdayaan manusia dimakan usia. Giginya pun sudah
tak lengkap, gigi depanya semua sudah tanggal, sementara ucapanya pun mulai
tedengar tak jelas seolah seorang bayi. Perlahan lelaki tua itu mulai membasuh
mukannya dengan air wudhu dan segera bergabung kedalam masjid mendirikan shalat
sunah Qa’diah subuh.
Terlihat khusuk mereka menjalankan
shalat sunahnya. Tubuh yang tua renta itu tertunduk taat kepada titah Rabbnya.
Beberapa orang takmir yang sudah selesai shalat sunah mulai membaca Al-Qur’an
sembari menunggu waktu Iqomat. Waktu pun terus berlalau stelah lima menit
menunggu tak kunjung bertambah orang yang datang untuk berjamaah. Terhitung
hanya ada lima orang saat itu. Tiga orang takmir masjid dan dua orang lelaki
tua renta tersebut.
Dalam hati kecil mereka seolah
bertanya-tanya. Di mana bapak-bapak yang lain ? dimana para pemuda? Di mana
para mahasiswa?. Apakah mereka masih tidur jam segini ? apakah mereka tak
mendengar seruan adzan dari menara-menara masjid yang menggema dimana-mana?, “khaya’ala shalat, khaya’ala falah”,
mari mendirikan shalat, mari menuju kemenangan. “assalaatu khaerumminannaum”, sesungguhny shalat itu lebih baik
dari pada tidur.
Seolah telinga mereka tersumpal
dengan perhiasan dunia yang melalaikan. Perhiasan yang telah membutakan mata
hati mereka. Mereka tak menyadari bahwa Allah dan para malaikatnya sudah
menunggunya di masjid. Allah zat yang menciptakan kehidupan serta
mencurahkan karunia dan nikmatnya kepada manusia, akan tetapi saat subuh
datang tak ada satupun diantara mereka yang menghadap-Nya.
Mungkin kalau boleh menggambarkan
(semoga Allah mengampuni hamba yang lancang) kondisi saat itu seperti ini.
.....
Allah : Para malaikat, tahukan engkau
dimana manusia-manusia yang tidak datang
ke rumah-Ku ini ?
Malaikat : Sungguh Engkau zat yang maha tahu ya
Rabb
Allah : Mereka semua sekarang sedang
tidur, mereka tak merasa takut kalau bisa
saja Aku (Allah) membuat mereka tidur untuk
selama-lamanya.
Bukankah Aku (Allah) yang memiliki kehidupan
ini malaikat?
Malaikat : Na’am ya Rabb, engkau yang
menghidupkan dan mematikan setiap yang
Bernyawa
Allah : Lalu mengapa mereka tidak
datang kerumah-Ku untuk memohon kehidupan
itu malaikat ?
Malaikat : Mereka termasuk golongan makhluk-Mu
yang lalai ya Rabb
Itu mungkin kondisi yang terjadi
saat itu (mudah-mudahan Allah mengampuni penulis). Kondisi yang hampir terjadi
setiap pagi. Akan tetapi kebanyakan manusia tak menyadari akan hal itu.
Kebanyakan mereka lalai dari mana dia berasal dan siapa yang selama ini memberinya
kenikmatan. Mereka melupakan sabda baginda Nabi SAW
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)
Ketika memasuki waktu dhuha, Allah
dan para malaikatnya kembali menunggu semua manusia di masjid. Waktu dimana
Allah akan menurunkan rizky kepada setiap makhluk yang bernyawa. Baginda
Rasulullah SAW pernah bersabda “Shalat
dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah
orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta
bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
.....
Allah : Wahai para malaikat-Ku, tahukah
engkau mereka itu mau kemana?
Malaikat : Engkau Rabb yang maha tahu
Allah : Mereka hendak mencari ilmu.
Tapi mereka tak tahu yang punya ilmu sudah
menunggu di sini
.....
Allah : Para malaikat, tahukah engaku
mereka mau kemana?
Malaikat : Sungguh engkau Rabb yang maha tahu
Allah : Mereka mengatakan mau mencari
rizky
Tapi mereka tak tahu yang punya rizky sudah
menunggu disini
.....
Allah : Wahai malaikat, tahukah engkau
mereka mau melakukan apa?
Malaikat : Sungguh engkau yang paling tahu ya
Rabb
Allah : Mereka mengatakan mau
menyelesaikan urusan
Tapi mereka tak tahu yang maha memudahkan
semua urusan sudah menunggu
Disini
Demikianlah kondisi kebanyakan
manusia, setelah mereka mulai bekerja atapun belajar mereka lupa mendekatkan
diri kepada Rabb pengatur kehidupan. Kebanyakan mereka tidak mensyukuri atas
semua nikmat hidup dan sehat sampai saat ini. Harusnya waktu dhuha kita gunakan
untuk menjalankan shalat dhuha sebagai bentuk ungkapan syukur kita kepada Allah
SWT. Karena saat itu tubuh kita masih tergadai kepada Allah SWT. Kita masih
mempunyai hutang terhadap nikmat yang kita miliki saat ini.
Namun ketika kita melakukan shalat dhuha
kita dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah,
dimana kita wajib membayarnya. Ssebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang
diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah,
setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir
adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah
sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR
Muslim).
Memasuki waktu dhuhur Allah dan para
malaikatnya kembali ke Rumah-nya di dunia. Waktu dimana semua manusia yang
beriman mempunyai kewajiban untuk menjalankan shalat dhuhur empat rakaat.
Mereka dituntut ditengah kesibukan mereka beraktifitas, mereka tetap menjalakan
kewajiban sebagai Abdullah (hamba Allah)
.....
Allah : Wahai para malaikat, kemana
orang-orang yang tadi mencari ilmu, orang
orang mencari rizky dan menyelesaikan urusan.
Malaikat : Sungguh engkau maha tahu setiap yang
bernyawa ya Rabb
Allah : Aku yang mempunyai Ilmu,
mengkaruniakan Rizky dan menyelesaikan
urusan sudah ada di sini
Malaikat : Mereka lalai ya Rabb, mereka tidak
menyadari bahwa Engkaulah yang
mengatur semua itu
Memasuki waktu shalat ashar Allah
dan para malaikat kembali ke Rumah-Nya di dunia. Waktu shalat ashar adalah
waktu yang istimewa seperti shalat subuh. Sebagaimana Rasulullah SAW “Barangsiapa
yang mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (subuh dan ashar), maka dia akan
masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Kemudian di riwayat yang lain Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)
Kemudian di riwayat yang lain Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)
.....
Allah : Wahai malaikat apakah sudah
ingat dan datang kemari orang-orang yang tadi
mencari ilmu, rizky dan menyelesaikan urusan?
Malaikat : Sungguh Engkau yang maha tahu Rabb
Allah : Mereka belum juga datang.
Apakah mereka tidak mau bersyukur terhadap
semua yang sudah aku berikan
hari ini?
Malaikat : Sungguh mereka makhluk yang tidak
mau bersyukur ya Rabb
Memasuki waktu magrib dan patang kala
itu mulai menjelang. Sang mega seolah mengiringi kepergiang matahari dan
menjemput sang malam. Allah dan para malaikat kembali ke rumah-Nya di dunia. Dimana
Allah ingin melihat hambanya yang mau menjalankan kewajiban untuk shalat
magrib.
.....
Allah : Dimana semua manusia-manusia
tadi yang sudah kucukupkan keperluaanya
malaikat?
Malaikat : Sungguh mereka tak kunjung sadar dan
menyukuri semua nikmat-Mu ya
Rabb
Allah : Aku sudah menunggu disini untuk
mendengarkan ungkapan syukurnya
kepadaku dan melakukan muhasabah atas
kesalahan yang telah diperbuatnya
hari ini.
Tapi mengapa mereka tak kunjung datang ?
Malaikat : Sungguh mereka termasuk orang-orang
yang lalai ya Rabb
Memasuki waktu shalat Isya, Allah
dan para malaikatnya kembali ke rumah-Nya di dunia. Mungkin inilah kesempatan
terakhir manusia untuk menjalankan kewajibannya hari ini. Waktu isya juga
termasuk waktu shalat yang istimewa seperti shalat subuh. Sebagaimana sabda
baginda Rasulullah SAW
bersabda: “Siapa yang melaksanakan shalat
Isya secara berjama`ah, maka dia seperti mengerjakan shalat setengah malam. Dan
barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh secara berjama’ah, maka dia seperti
mengerjakan shalat sepanjang malam”. (HR. Muslim)
.....
Allah : Dimana manusia-manusia yang
sudah mengaku beriman akan tetapi
tidak mau mensyukuri nikmat-Ku tadi malaikat?
Malaikat : Sungguh mereka benar-benar hambamu
yang lalai ya Rabb
Allah : Aku masih memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bersyukur dan
muhasabah diri.
Namun apakah mereka belum juga datang?
Malaikat : Sungguh mereka sudah terperdaya oleh
perhiasan dunia ya Rabb
Memasuki pengujung hari sepertiga
malam terakhir. Allah masih memberikan kesempatan kepada setiap hambanya yang
mau bersyukur dan bermunajat kepadanya. Akan tetapi sedikit sekali diantara
manusia yang ingat akan hal itu. Kebanyakan manusia benar-benar sudah terbuai
akan perhiasan dunia yang sesaat. Padahal Allah sudah mengingatkan dalm
firmannya, “ Pada malam hari hendaklah
shalat tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat
Engkau ketempat terpuji” (QS. Al Isra: 79), di suratnya yang lain Allah SWT
juga berfirman “Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan” (QS. Al-Muzammil: 6)
......
Allah : Wahai malaikat-Ku aku
benar-benar menyayangi manusia. Sepertiga malam
Terakhir ini Aku berikan keutamaan untuk
mereka yang benar-benar
mengabdi kepadaku.
Kalau saja mereka mau menggunakan keutamaan
waktu itu untuk bermunajat
Kepada-Ku, niscaya mereka akan Aku tinggika
derajatnya.
Malaikat : Engkaulah Rabb yang penuh keagungan
Allah : wahai malaikat sedang apakah
kebanyakan manusia diwaktu yang
kumuliakan ini?
Malaikat : Sungguh aku mendapati kebanyakan
manusia yang dungu itu sedang tidur
pulas dan tidak bermunajat kepada-Mu dan
hanya sedikit dari mereka yang
ingat
Begitulah kondisi kebanyakan manusia
saat ini yang terkena penyakit al-wahn,
mereka semakin cinta dunia dan takut akan kematian. Kehidupan mereka diselimuti
ad dakhan (kabut) yang membuat semua
terlihat subhat (samar-samar). Seolah
yang benar nampak salah dan yang salah nampak benar. Kebanyakan manusia
melakukan yang salah dan berusaha mencari pembenaran.
Kebanyakn manusia terjebak pada
hal-hal yang berbau material. Dan mereka mengukur semuanya dengan uang. Seolah
uang sudah menggantikan posisi Allah di hatinya. Untuk mendapatkan uang mereka
rela melakukan apapun sementara Allah yang memiliki dia dan mencukupkan
rizkynya senantiasa dilupakan. Benar-benar kebanyakan manusia dalam keadaan
lalai.
.....
Sampai
kapan engkau lalai manusia?
Tidakkah
cukup semua kenikmatan yang sudah Allah berikan untuk membuatmu sebagai orang
yang bersyukur?
Tidakkah
cukupkah semua ujian hidup yang Allah berikan untuk ingat kebesaran Ilahi
Atau
malah ujian Allah semakin membuatmu jauh dari kebenaran-Nya
Tidakkah
cukup gema kumandang Ilahi setiap waktunya untuk menyadarkanmu
.....
Sadarlah
wahai manusia
Tak
ada yang kekal di dunia ini
Harta,
pangkat, jabatan yang kau miliki akan Allah ambil kembali
Kalau
sudah seperti itu kau tak bisa berbuat apa-apa
Maka
carilah sesuatu yang akan membuatmu mulia di dunia dan Akherat
.....
Beramalah
sebanyak-banyaknya selagi ragamu mampu
Selagi
engkau sempat dan selagi Allah belum menurunkan keputusannya
Sisa
usiamu tak berarti apa-apa ketika engkau tidak juga mendekat kepada-Nya
Jangan
sampai engkau baru menyesali semuanya ketika azab Allah sudah datang
Walhu’alam.
By.
Rief_fatih, Ispirasi 4 februari 2012
Keterangan:
Ilustrasi
dialog antara Allah dan malaikat dilakukan setelah mendengar khutbah ustad
Yusuf Mansur pada tanggal 25 januari 2012 di masjid Mujahidin UNY dan beberapa
pengembangan dari penulis.
Sekali
lagi hamba yang dhoif ini memohon ampun kepada Allah SWT atas kelancangan ini
dan semoga tidak ada yang salah mempersepsikan dialog ilustrasi tersebut.
Kemudian
untuk para pembaca semoga bisa mengambil pelajaran hikmah dari tulisan ini.
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580
================================================================
PERHATIAN !
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
subhanallah, tulìsannya bagus sekali, semoga kita semua termasuk orang yang taat...
ReplyDeleteamin-amin ya rabb
DeleteSubhanallah..jazakumullah khoiron katsir..semoga bs mengingatkan kita tatkala sedang lupa.
ReplyDeletewaiyyakum, amin2
DeleteSubhanalloh Blog antum sdh menjadi inspirasi ana di pagi hari, semoga blog ini tetap hidup dan selalu dalam keberkahan Allah Swt.
ReplyDeletealhamdulillah, aamiin, minta doanya akh fano
Delete