Labels

Wednesday, 8 February 2012

Status di FB mencerminkan kadar Intelektual dan keimanan


alfiyandi.wordpress.com
Baginda  Nabi SAW bersabda, “Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyauk kharan auliasmut, barangsiapa yang berimanan kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam. Wamankana yukminu billahi wal yaumil akhir falyukrim jarohu, Barang siapa yang berimanan kepada allah dan hari akhir, hendaklah mengormati tetangganya. Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyukrim dhoefahu”, barang siapa yang berimanan kepada allah dan hari akhir hendaklah mengormati tamunya. (HR.Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar rahimahumullah berkata, “ Hadits ini termasuk jawami’il kalim (ucapan yang singkat dan padat). Mencakup tiga yang mencakup tiga akhlak terpuji baik perbutan maupun ucapan. Pada kesepatan ini, penulis ingin sedikit banyak mengupas tentang salah satu dari ketiga akhlak yang disebutkan dalam hadits tersebut.

Dalam Syarah kitab Arba’in An-Nawawiyah, karangan Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha MM dijelaskan tentang maksud kalimat “Mangkana yukminu billahi wal yaumil akhir falyauk kharan auliasmut, barangsiapa yang berimanan kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam. Dalam hadits ini dijelaskan bahwa diantara tanda-tanda kesempurnaan iman seseorang adalah membatasi diri berbicara yang bermanfaat baginya, baik yang berhubungan dengan urusan dunia maupun urusan akherat dan hal-hal yang membawa manfaat bagi masyarakat

Seorang Muslim seharusnya tidak akan berbicara seputar hal-hal yang membuat rasa sakit dan mengarah pada kerusakan, karena hal itu akan mendapat kemarahan dan kebencian Allah SWT. Iman Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya, dari anas ra, bahwa baginda Nabi SAW bersabda “Tidak akan lurus (benar) keimanan seseorang sehingga hatinya lurus. Dan tidak akan lurus hati seseorang sehingga lisannya lurus”

Maksudnya adalah kita dituntut untuk menjaga dari berbagai ucapan yang tidak ada kebaikannya sama sekali. Ath-Thabrani meriwayatkan dari Anas ra. bahwa nabi SAW bersabda, “seorang hamba tidak akan mencapai hakikat ikan sehingga ia menjaga dirinya”.
 
Syarah dari Hadits diatas menjelaskan bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara setiap ucapan yang kita sampaikan dengan kadar keimanan kita. Ucapan disini tidak hanya bisa kita katakan hanya yang keluar dari lisan saja, akan tetapi tulisan-tulisan status di FB juga termasuk. Sehingga menjadi sesuatu yang fundamen hal ini untuk kita bahas, karena banyaknya seseorang yang menulis statusnya yang tidak jelas atau tidak mengandung pesan moral dan hikmah di FB.

Ketika kita mau membahas lebih mendalam ternyata banyak berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat adalah salah satu penyebab kehancuran. Allah SWT berfirman, “ Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna” (QS.Al-Mukminun). Kemudian dalam Hadits Riwayat Tirmidzi disampaikan pula bahwa, “ min husnil islam mar’i tarkuhu maalaa ya’nih”, diantara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Hadits secara sederhana dapat kita pahami bahwa berbicara atau membicarakan sesuatu yang tidak berguna dan menyebabkan tidak berpahalanya suatu amal perbuatan dan tidak bisa masuk surga. Sehingga kita dituntut ketika ingin mengucapkan setiap kata melalui lisan maupun tulisan hendaklah berfikir terlebih dahulu. Jika kita melihat ada kebaikan dan bisa mendatangkan pahala barulah kita mengucapkanya. Akan tetapi kalau  keburukan atau sifatnya tidak jelas ibrahnya maka hendaklah kita menahan dan dan tidak mengucapkan.

Sikap seperti inilah yang akan membawa kita kepada kebaikan dan keselamatan. Karena setiap lafadz dan tulisan yang kita ucapkan akan dihisab meskipun sekecil bijih zarah sekalipun. Kalau apa yang kita sampaikan sesuatu keburukan atau hal yang tidak jelas Ibrah (pelajaran) yang dapat diambil, maka itu suatu kezaliman dan kerugian tidak hanya ada dalam diri kita menyampaikan. Akan tetapi yang membacanyapun akan akan mendpatkan kerugian jika melakukan suatu keburukan dari apa yang kita sampaikan. Na’udubillah.

Allah SWT berfirman dalam QS. Qaf ayat 18, “id yatalakkol mutalakkiyyani ‘anil yaminni wa’anissimaali ko’idd”, tidak suatu ucapan yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. Imam Buhkhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhoi Allah SWT. (ketika) Ia begitu memperhitungkan kata tersebut, akan tetapi satu kata tersebut sangat berharga di sisi Allah SWT. (Ketika) ia tidak begitu memperhitungkan kata tersebut, akan tetapi satu kata itu menyebabkannya masuk neraka”. Na’udubillah.

Mu’adz bin Jabal ra. juga meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah manusia terjerumus kedalam neraka kecuali karena PERKATAANNYA”. Begitu pentingnya kita menjaga setiap kata yang kita ucapkan dan kita tuliskan di ranah publik. Karena akan begitu banyak orang yang mendengar maupun membaca setiap apa yang kita sampaikan. Konsekwensi yang kita hadapi begitu berat ketika hal-hal yang tidak jelas pelajaran yang dapat kita ambil atau bahkan keburukan yang kita sampaikan

Disinilah kadar inteletualitas terhadap kebenaran pengetahuan yang kita miliki diuji. Semakin tinggi kadar intelektualitas seseorang, maka akan meminimalisir seseorang melakukan kesalahan atau keburukan dari apa yang kita sampaikan. Hal-hal yang disampaikan pun sesuatu yang berbobot dan dapat kita ambil pelajaranya bagi yang mendengar maupun membaca bukan hal yang remeh temeh dan tidak penting.

Kadar keimanan seseorang sangat menentukan bagaimana kita mengontrol setiap apa yang kita sampaikan. Kalau hal itu  buruk atapun sia-sia maka tak perlulah kita menyampaikan. Karena dengan keimanan itulah kita akan menyadari bahwa apa yang kita sampaikan seharusnya adalah sebuah kebenaran bukan sesuatu yang subhat (sama-samar). Sehingga kita akan menjadi orang yang lebih berhati-hati dalam menyampaikan segala sesuatu.

Dalam Hadits riwayat  Tirmidzi disampaikan bahwa “jangalah kalian banyak bicara yang bukan dzikir kepada Allah. Karena banyak bicara yang bukan dzikir kepada Allah akan membuat hati keras. Dan manusia yang paling jauh dari Tuhannya adalah yang hatinya keras”. Umar bin khattab ra juga berkata, “Barang siapa yang banyak bicara tentu banyak salahnya. Barang siapa yang banyak salahnya tentu banyak dosanya. Dan barangsiapa yang banyak dosanya maka neraka lebih pantas baginya”.
......
Kini semua terserah padamu sobat
Setia kata yang kita ucap da kita tulis mengandung konsekwensi
Konsekwensi yang bisa membuat Allah Ridho
Juga konsekwensi yang bisa membuat Allah murka
......
Jangan berfikir itu Cuma status
Justru anggapanmu yang menganggap remeh bisa menjadi bumerang hidupmu
Sesuatu yang kau kira tak berdampak justru bisa melukai dirimu
Tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-NYA
......
Ketahuilah bahwa kebenaran bukan untuk disimpan
Akan tetapi untuk ditebar sejauh yang kita mampu
Keburukan bukan untuk diceritakan
Akan tetapi untuk kita ambil pelajaran
......
Orang yang cerdas bisa menempatkan pengatahuan yang ia miliki
Orang yang beriman lebih berhati-hati dalam segala hal
Orang yang bijaksana akan lebih mudah memilih setiap kata yang disampaikan
Orang yang bertakwa akan senantiasa menyampaikan kebenaran Rabbnya

By. Rief_fatih, mutiara kehidupan,08 Februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580 

6 comments: