fimadani.com |
Subuh ini, ragaku tak sebugar
biasanya. Hatiku terasa sedikit hampa. Sementara jiwa ini terasa kering dan
mengharap curahan kesejukan illahi. Aku tak tahu kenapa itu terjadi. Perasaan
itu terkadang mucul dan pergi begitu saja seiring dengan naik dan turunyya
keimanan.
Terkadang ketika hampa itu terasa,
sesak jiwa begitu penat dan menyiksa. Semua terasa hambar tak berasa, bagaikan
nahkoda yang tak tahu arah membawa bahteranya. Lalai sejenak terhadap tujuan
hidupnya dan lupa akan posisi dirinya sebagai Abdullah (hamba Allah) dan Khalifah
fil Ard (pemimpin dimuka bumi).
Tatkala keimanan itu bersemai
kembali, sesak jiwa yang menghimpit mulai menghilang dibasuh cahaya illahi.
Semua yang pahit terasa manis, semua yang menyakitkan terasa bahagia dan semua
ujian yang mendera terasa mudah menghadapinya.
Ya Allah, Rabb yang menggenggam
kehidupan. Hamba yakin sepenuhnya Islam sebagai jalan keselamatan dan engkau
telah meninggikannya diatas semua agama. Tanpa campur tangan dari kami Islam
pun akan tumbuh dengan kekuasaanmu. Tanpa perjuangan kami pun, Islam akan
engkau menangkan di dunia ini.
Ya Allah, Rabb yang tak pernah
lalai. Diri ini menyadari bahwa tugas mulia melanjutkan Risalah-Mu tak akan
mampu digengam oleh satu generasi. Pribadi ini sadar, sisa hidup yang masih
engkau sematkan dalam jasad kami tak akan cukup memperbaiki semua keadaan.
Namun hamba berharap sisa hidup yang masih Engkau berikan dapat kami optimalkan
sebagaimana para nabi dan pendahulu kami yang senantiasa mulia di sisi-Mu.
Tak peduli seberapa besar ataupun
kecil upaya yang kami lakukan. Tak peduli seberapa banyak ataupun sedikit. Tak
peduli pula seberapa lama atapun sebentar. Namun sungguh kami berharap dalam
setiap kondisi, diri ini senantiasa ikhlas melakukan semuanya karena-Mu.
Menyandarkan semua amalan kebaikan semata-mata karena ingin mengharap ridho-Mu.
Diri ini jelas tak sesempurna para
nabi yang dari awal sudah Engkau Muliakan. Bahkan tak sesabar Abu bakar
As-Sidik ra yang menjadi teman setia Muhammad bin Abdullah. Tak setegas Umar
bin Khattab ra yang rela menghukum anaknya sendiri dan telah memperluas dakwah
ini hingga ke wilayah persia dan Romawi. Tak sebijaksana Utsman bin Affan ra
yang telah menghimpun Al-Qur’anul karim dan menjaga kestabilan negara. Pun diri
ini tak secerdas Ali bin Abi Thalib ra yang sudah masyur karena luasnya ilmu
yang dimiliki.
Ya Allah yang maha tinggi dan mulia
di hadapan semua makhluk. Izinkan diri ini walau tak sesabar Abu Bakar, tak
setegas Umar, tak sebijaksana Utsman dan tak secerdas Ali, untuk menjadi
pribadi yang mulia di sisi-Mu karena kesucian dan keihlasan hati-hati kami.
Menjadi
pribadi yang termasuk dalam firman-Mu. “wal
takummingkum ummatuyyad’una ilal khair”, hendaklah ada segolongan diantara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan.
Kemudian mengemban tugas nan mulia yang
engkau gariskan dalam rangkain fir-man-Mu “wayakmuruna
bil ma’rufi wayanhauna’anil mungkar”, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Menjadi bagian penebar setiap kebaikan
dan pencegah setiap keburukan. Hingga Engkau menggolongkan kami menjadi
pribadi-pribadi yang beruntung, “wa
ulaaika humul muflihun”, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Rangkaian firman-Mu dalam Surat Ali
imran ayat 104 dan diayat 110 merupakan jalan kemuliaan yang bisa diraih oleh
setiap manusia. Jalan yang akan
membedakan derajat antara manusia yang satu dengan lainnya. Idaman setiap
pribadi dan golongan untuk menjadi “khaira
ummah”, umat terbaik dan mulia di sisi-Mu.
Ya Allah, Rabb yang maha luas ilmu
dan kekuasanya di jagad raya. Hati yang engkau berikan dalam keadaa suci,
terkadang kini tak mampu hamba merawatnya. Terkadang ria, iri, dengki bahkan
sombong senantiasa menyelimuti. Jasad yang engkau berikan ini mungkin tak
sekuat saudara hamba yang lain. Lisan ini mungkin tak sefasih lisan-lisan hambamu
yang senantiasa menebarkan aroma syurga. Demikian dengan otak ini tak secerdas
mereka yang berprestasi diberbagai bidang.
Namun hamba berharap denga goresan
pena ini hamba bisa menjadi bagian dari umatmu ya akan menebar setiap kebaikan
dan mencegah kemungkaran. Dakwah bil
Qolam (dakwah melalui tulisan) menjadi salah satu cara hamba untuk menjadi
pribadi yang mulia di sisi-Mu. Pribadi yang tak fasih dalam betutur, tak banyak
dalam menghafal ayat-ayatmu, tak lembut dalam bergaul dan tak cekatan dalam
bergerak.
Di tengah kondisi umat yang terjebak
pada kondisi “al-wahn”, cinta dunia
dan takut akan mati serta “Ad-Dakhan”,
kondisi berkabut atau sama-samar seperti apa yang sudah digambarkan baginda
nabi SAW empat belas abad silam menjadi tantangan berat bagi setiap pribadi
yang sudah mengazamkan dirinya di jalan Allah. Kondisi ini menuntut tadhiyah (pengorbanan) berupa harta dan
jiwa sebagai mahar bagi para jundullah
(pasukan allah) yang mengharapkan kemenangan Islam.
Dakwah
bil Qolam mungkin tak sepenuhnya bisa bisa memerbaiki
keadaan. Karena tugas dakwah ini mencakup semua lini kehidupan, maka dibutuhkan
sinergisitas disemua peran satu sama lain. Sehingga semua berjalan selaras
menuju kemenangan islam. Tinggal pertannyaanya seberapa komitmen dan ikhlas
kita mengambil peran yang kita bisa.
.........
Biarlah seorang Da’i menyampaikan
risalah Rabbnya dengan lisannya yang fasih
Biarlah seorang ilmuan menyampaikan
kebenaran islam dengan kecerdasannya
Biarlah seorang dokter dan perawat
mengabdi di jalan Allah dengan merawat orang
Sakit
Biarlah seorang guru menyampaikan
ilmunya dengan hatinya yang lembut
Namun diriku tetaplah bangga
menyampaikan kebenaran Rabbku denga goresan
Penaku
.........
Karena, tak semua orang fasih dalam
berkata
Tak semua orang cerdas dalam berfikir
Tak semua orang tahu ilmu kesehatan
Tak semua orang bisa mengajar
Tak semua orang bisa menulis
Maka bersyukurlah terhadap setiap
potensi yang kita miliki dan beraksilah
........
Tunjukan pada dunia tentang indahnya
Islam
Tentang ketaatan umatnya
Tentang ukhuwah Islamiyahnya
Tentang kebaikan budi umatnya
Dan tentang kemenangan Islam yang sudah
Allah janjikan
By.
Rief_fatih, mutiara kehidupan 10 februari 2012
sahabat-sahabat semuanya kasih tanggapan, kritik atau saran ya, untuk perbaikan tulisan saya kedepannya, terimakasih sudah berkunjung, semoga mengispirasi
ReplyDelete