Labels

Saturday, 11 February 2012

Katakan Tidak Untuk Bergunjing

stislam.wordpress.com
             Empat belas abad yang lalu manusia yang penuh kemuliaan, Baginda Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang sebuah kondisi dimana semuanya nampak seperti Ad-Dakhan (kabut). Semuanya nampak berkabut sehingga terlihat subhat (samar-samar), tak terlihat mana yang haram dan halal, mana yang haq (benar) dan mana yang batil (buruk), mana yang sunnah dan mana yang mubah. Seolah kebenaran itu nampak seperti sesuatu yang batil dan sesuatu yang batil nampak seperti sesuatu yang haq.

            Dalam satu sisi mungkin kita sudah terlepas darinya, sebagian besar dari kita sudah memahami dan bahkan mungkin sudah terbebas dari hal-hal yang nampak jelas keharamannya seperti daging Babi, minuman keras, drugs, mencuri, membunuh dan lain-lain. Namun pernakah kita berfikir bahwa kita sering melakukan sebuah perbuatan memakan bangkai daging saudara kita sendiri? Siapakah orang-orang yang termasuk golongan yang memakan bangkai saudaranya sendiri?
           
            Suatu ketika Anas bin Malik ra, berjumpa dengan Rasulullah SAW. Dalam kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan sebuah hadits yang menerangkan bahwa, “Ketika aku Mi’raj (naik ke langit), aku melewati suatu kaum yang kuku-kukunya dalam keadaan mencakar-cakar wajah  dan dadanya. Lalu aku bertanya, “siapa mereka itu wahai malaikat jibril?”, jibril menjawab: mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya”(HR. Abu Daud. No. 4878).
           
            Mereka yang dimaksud dengan orang-orang yang memakan daging-daging manusia adalah mereka yang melakukan ghibah (menggunjing) atau dalam bahasa yang lebih populer saat ini adalah GOSIP. Seperti firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12)

Saat ini kebiasaan menggosip seolah sudah menjadi budaya dan merupakan kebutuhan keseharian. Di pasar, diacara rapat bapak-bapak, arisan ibu-ibu, agenda remaja seolah tak bisa terlepas dari gosip. Bahkan di stasiun tv maupun majalah semakin menjamur acara-acara yang berbau gosip. Dan uniknya acara infotaiment seperti itu banyak sekali peminatnya, tak terkecuali kaum Muslimin di Indonesia.

            Inilah kondisi yang sudah Rasulullah terangkan 14 abad yang lalu, kondisi dimana sesuatu yang haram pada hari ini seperti hal yang biasa. Dan orang-orang yang melakukan hal itu tidak merasa berdosa serta khawatir sedikitpun akan azab yang Allah sediakan bagi mereka. Padahal sudah sangat jelas disampaikan bahwa perbuatan ghibah atau gosip adalah perbuatan yang amat tercela. Bahkan ibnu katsir dalam tafsir-nya menyampaikan bahwa”sungguh ghibah termasuk dalam kontek celaan yang menghinakan”.
            Lebih jauh lagi, sebenarnya apakah ghibah semata-mata ketika kita menggosipkan sesuatu yang buruk dari saudara kita. Atau apakah ketika kita menggosipkan sesuatu yang baik dari saudara kita termasuk ghibah pula? Jawaban kedua hal ini sangat jelas digambarkan dalam percakapan Rasulullah dengan salah satu sahabat yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Daud.
Rasulullah SAW         : Tahukan kamu akan ghibah itu?
Sahabat                       : Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan rasulnya lebih tahu)
Rasulullah SAW         : Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia
  Membencinya. Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada
  Saudaramu, sungguh engaku berbuat ghibah. Sedangkan itu tidak
  benar engkau telah membuat kedustaan atasnya
Sahabat                       : Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu?
Rasulullah SAW         : Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah. Tetapi jika
  tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu,
  fitnah) dan itu lebih besar dosannya.

            Dalan kitab Al-Adzkar, Imam Nawawy memberikan definisi ghibah adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain baik berkaitan dengan kondisi badan, agama, dunia, harta, jiwa, perawakan, akhlak, istri, pembantu, gaya ekspresi senang atau sebaliknya dengan kata-kata gamblang (jelas), Isyarat maupun Kode. Bahkan saat ini ghibah bisa dalam bentuk tulisan, poster, email, sms dan lain-lain.

            Salah satu contoh perbuatan Ghibah yang dilakukan dengan menyampaikan kondisi badan atau perawakan adalah yang dilakukan oleh istri nabi Aisyah ra. Kisah ini memberikan pelajaran yang luar biasa kepada kita umat Rasulullah setelahnya. Dimana kita dituntut untuk berhat-hati menilai semua makhluk ciptaan Allah. Karena Allah lah yang berkehendak menciptakan setiap makhluk-Nya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Sehingga ketika kita menghina makhluk Allah, maka saat itu pula hakekatnya kita sedang menghina Allah SWT. Na’udubillah.

            Suatu hari Aisyah ra berkata kepada Rasulullah SAW tentang Shafiyyah bahwa dia adalah wanita yang pendek. Mendengar itu, maka Rasulullah bersabda, “Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yang kalau seandainya dicampur dengan air laut, niscaya akan merubah air laut itu”.

            Inilah bahayanya kita menggosipkan saudara kita. Seolah mungkin yang kita lakukan bukan dosa besar dan tidak berdampak pada saudara kita. Padahal hal itu merupakan dosa besar dan diibaratkan kita sedang memakan bangkai saudara kita sendiri. Di hadits yang lain Baginda nabi SAW pun sudah mengingatkan bahwa, “Seorang Muslim sejati adalah bila kaum Muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya”(HR. Muslim)

            Seharusnya kita menyadari sebelum kita membicarakan orang lain. Apakah kita lebih baik dari mereka? Apakah kita lebih mulia dari mereka?. Bisa jadi kita lebih buruk dan lebih hina dari mereka yang kita bicarakan. Sehingga pilihan bijak yang harus kita lakukan adalah karena kita juga belum tentu orang baik, bukan orang suci tanpa dosa dan pasti kita pun mempunyai aib. Cuma aib-aib kita yang belum terungkap saja. Maka pilihannya adalah kita diam dan tidak usah banyak berbicara kalau aib-aib kita juga tak mau dibicarakan oleh orang lain. Baginda Nabi SAW menjelaskan hal ini sebagaimana sabdanya, “Barang siapa yang mencegah terbukanya aib saudaranya, niscaya Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari kiamat nanti”(HR. At-Tirmidzi no. 1931)
.....
Kini kau sudah tahu bahwa dirimu bukan manusia yang sempurna
Buka manusia yang terbebas dari dosa
Bukan pula manusia yang tak punya aib
Hanya saja Allah yang masih bermurah hati untuk tidak membukanya
.....
Begitu juga diriku
Aku tak sebaik yang kau sangka
Mungkin juga tak seburuk yang kalian kira
Tak ada yang tahu siapa yang lebih mulia diantara kita
Tak juga ada yang tahu siapa yang lebih hina diantara kita
Maka bersyukurlah, karena hanya Allah yang megetahuinya
.....
Namun jangan lantas kau sombong dan Congkak
Merasa diri ini lebih baik
Merasa diri ini lebih mulia
Sehingga dengan enteng kau menggunjing dan mencemooh saudaramu
.....
Begitu pula dengan aku
Aku bukan orang semulia Rasulullah SAW
Bukan orang yang sebijaksana Abu Bakar
Bukan orang yang setegas Umar bin Khattab
Bukan pula orang yang bijak seperti Utsman dan cerdas seperti Ali
Sehingga buat apa aku sombong dan Congkak di hadapan manusia?
Buat apa aku menggunjing mereka
Sementara aku juga belum tentu lebih baik dari mereka
.....
Hanya Allah yang tahu sobat-sobat semua
Maka sebelum semua telambat
Sebelum Allah menurunkan keputusanya
Keputusan berupa azab kehinaan di dunia maupun akherat
.....
Maka mari kita bermuhasabah
Siapa diri kita? Siapa mereka?
Ingatlah keburukan kita dan kenanglah kebaikan mereka
Sehingga kita malu untuk menilai dan merasa tak pantas menghina mereka
.....
Sehingga Kita malu
Malu untuk merasa lebih baik
Malu untuk merasa lebih mulia
Karena yang maha baik dan memiliki kemulian hanya Allah SWT

by.Rief_fatih, Mutiara Kehidupan, 12 Februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547


bb 75966580 

1 comment:

  1. sahabat-sahabat semuanya kasih tanggapan, kritik atau saran ya, untuk perbaikan tulisan saya kedepannya, terimakasih sudah berkunjung, semoga mengispirasi

    ReplyDelete