Labels

Thursday, 2 February 2012

Menikmati Manisnya Iman

pksmeuraxa.blogspot.com
Sejenak mari kita berhenti pada sebuah titik perenungan. Memahami setiap episode kehidupan yang sudah kita lalui dan sedang kita jalani. Menyadari betapa Allah SWT telah memberikan begitu banyak karunia dan kenikmatan kepada kita. Meyakini bahwa sesunggunya apa yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kehendak dan kuasa Allah SWT. Dari situlah kita akan mulai mendapatkan begitu banyak pelajaran kehidupan yang tidak bisa kita dapatkan di dalam sebuah buku ataupun dibangku kuliah.

Kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang lemah, hina dan berlumur noda. Kita itu bukan super hero yang bisa melakukan apapun yang kita mau. Ada batas-batas sunatullah  (ketetapan Allah) yang tak mampu kita menembusnya. Kita juga bukan manusia suci yang tak pernah luput dari kesalahan. Maka sadarilah diri ini mungkin bukan apa-apa dimata Allah. Seperti apa yang sudah Allah wasiatkan dalam surat cinta-Nya, ''Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan introspeksi) tentang apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari esok (alam akhirat) dan bertakwalah, sesungguhnya Allah maha tahu dengan apa yang kamu perbuatkan''. (QS. Al-Hasyar: 18)

Pada hakekatnya Allah tak butuh semua amalan ibadah kita, termasuk shalat kita, Allah tak butuh puasa kita, zakat kita bahkan haji, Justru kita yang butuh saudaraku. Kita yang membutuhkan itu semua untuk menggapai kemulian di sisi-Nya. Karena tanpa ibadah yang kita lakukan, Allah sendiri sudah mulia, maka jangan jadikan sebuah beban setiap amalan yang kita lakukan, akan tetapi nikmati dan resapi.

Bersyukurlah terhadap nikmat keimana yang masih Allah sematkan dalam hati-hati kita. Keiman yang masih Allah hembuskan  dalam desah nafas kita. Walau orang lain tak pernah tahu seberapa kadar keimanan itu, akan tetapi Allah maha tahu. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kecintaanya kepada Allah dan rasulnya. Harta, tahta dan popularitas yang dimiliki akan dijadikanya wasilah (sarana) untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Orang-orang yang memiliki kecintaan yang besar kepada Allah dan rasulnya akan senantiasa menjaga iman dan mengembangkan keimanan itu. Merupakan kerugian besar jika setiap waktu yang sudah kita lalui sementara tingkat keimanan kita tidak berkembang. Seperti sabda baginda Nabi SAW, "Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung." (HR. Bukhari)

Indikasi berkembangnya keimanan kita, tidak bisa dilepaskan dari sejauh mana kita menikmati manisnya iman yang kita miliki. Semakin tinggi keimanan seseorang, maka ia akan semakin merasakan manisnya iman itu sendiri. Kalau sudah begitu tak ada yang bisa menandingi manisnya iman yang kita miliki. Walau diuji dengan segunung emas, jabatan atapun wanita, maka ia tetap akan menjaga keimanannya.

Buah dari kita menikmati manisnya iman dapat kita rasakan, kita lihat dan kita hayati. Setiap amalan yang kita lakukan dapat kita nikmati secara langsung. Cara merasakan nikmatnya keimanan itu berbeda-beda satu sama lain tergantung kwalitas keimanan itu sendiri. Tingkatan paling dasar keimanan kita adalah memahami bahwa ibadah merupakan kewajiban bagi kita sebagai makhluk terhadap sang pemilik dan pengatur kehidupan. Sebagaimana Allah telah menyampaikan dalam surat cinta-Nya, “wamaa khalakul jinna wal insa illa liya’ budunn”,  Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku (QS Az-Zariyat: 56). Pada tingkatan ini kita masih tergolong orang-orang yang melakukan amal ibadah sebatas mengugurkan kewajiban.

Selain itu buah dari menikmati manisnya iman adalah memberikan kesadaran bahwa kita merasa butuh terhadap setiap amalan yang kita lakukan. Karena kita dapat meresapinya dan mendapatkan ketenangan jiwa pada saat itu juga. Kalau kita tidak melakukan amalan itu maka kita akan merasa gelisah. Saat itulah kita sudah menjadi orang yang merasa butuh untuk melakukan amalan tersebut.  Kita akan merasa bahagia ketika bermunajat kepada Allah SWT. Kita akan merasa nyaman dan tentram ketika setiap aktifitas, kita niatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.  

Kita akan menikmati semua beban-beban syariat dan tuntutan dakwah sebagai sebuah tanggungjawab yang akan berefek positif terhadap diri kita. Menikmati setiap ujian dan tantangan disetiap kondisi dan senantiasa yakin bahwa “fa innama ‘usri yusra”, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaha (QS. Alam Nasyrah: 5). Senantiasa yakin bahwa  pada akhirnya nanti akan berbuah manis. Semua itu menjadi motifasi dalam setiap ucap dan langkah hamba-hamba Allah yang beriman.

Pada hakekatnya kita juga dapat mengukur langsung kedalaman tingkat keimanan kita setiap saat dengan beberapa indikasi, beberapa diantaranya  adalah, kalau disebut nama Allah maka hati kita akan bergetar, setiap dibacakan Ayat-ayat Allah maka semakin bertambah kuat keimanan kita. Dan yang paling penting adalah kita menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya pada Allah SWT.

Dari situlah kita akan mulai dapat menuai efek lain dari menikmati manisnya iman. Beberapa diantaranya adalah kita akan mendapat derajat yang mulia disisi Allah dan senantiasa akan diberi kemudahan dan kelapangan. Kita mendapat ampunan dari Allah yang ditandai dengan adanya kedamaian di hati. Kita akan mendapat rezeki yang berlimpah dan dimudahkan segala urusan. Kita akan dibela langsung oleh Allah ketika ada orang yang zalim (jahat) dengan kita. Dan yang tidak kalah penting adalah kita berpeluang untuk masuk ke syurganya dan bertemu dengan wajah Allah SWT.

Sebuah penghargaan yang luar biasa dari Allah SWT kepada orang-orang yang dapat merasakan manisnya keimanan. Anugrah yang luar biasa bagi kita sebagai makhluk yang penuh keterbatasan bisa mendapatkan semua itu. Itulah keadilan dan rahimnya (kaih sayang) Allah yang akan membalas setiap amalan hambanya walau sekecil bijih zarah pun.
.....
Kini keimanan itu telah menghiasi kalbuku
Memberikan warna dalam setiap olah rasa hati ini
Menjadi pengingat akan kebesara Illahi
Dan penjadi perisai saetiap keburukan hati
.....
Aku sungguh bahagia ya Rabb
Engkau memberiku kesempatan ini
Merasakan manisnya iman di tengah kegersangan jiwa
Menikmati manisnya iman disaat sebagian manusia mengingkarinya
.....
Biarlah semua orang mengucilkanku
Menganggapku sebagai manusia yang sok suci
Mengecapku sebagai manusia yang aneh dan beda dengan mereka
Namun hati ini senantiasa tentram ketika bermunajat kepadamu
.....
Ya Rabb, aku selalu rindu
Rindu akan suasana memuji kebesaran-Mu
Rindu akan saat-saat memahami ayat-ayat-Mu
Rindu akan saat-saat menyampaikan kebenaran risalah Nabi-Mu
.....
Ya Rabb, aku selalu khawatir
Khawatir tak bisa menjaga keimanan ini
Khawatir tak mampu menghadapi godaannya
Khawatir tidak bisa membawanya saat kematianku
.....
Ya Rabb, aku selalu berharap
Berharap sisa waktu hidupku untuk senantiasa mengabdi kepadamu
Berharap semua saudaraku mendapat hidayahmu
Berharap saat engkau memanggilku
Aku dalam keadaan takwa kepada-Mu

By. Rief_fatih, Inspirasi kehidupan 03 februari 2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar  Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580 

No comments:

Post a Comment