pksmeuraxa.blogspot.com |
Sejenak mari kita
berhenti pada sebuah titik perenungan. Memahami setiap episode kehidupan yang
sudah kita lalui dan sedang kita jalani. Menyadari betapa Allah SWT telah
memberikan begitu banyak karunia dan kenikmatan kepada kita. Meyakini bahwa
sesunggunya apa yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kehendak dan kuasa
Allah SWT. Dari situlah kita akan mulai mendapatkan begitu banyak pelajaran
kehidupan yang tidak bisa kita dapatkan di dalam sebuah buku ataupun dibangku kuliah.
Kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang
lemah, hina dan berlumur noda. Kita itu bukan super hero yang bisa melakukan
apapun yang kita mau. Ada batas-batas sunatullah (ketetapan Allah) yang tak mampu kita
menembusnya. Kita juga bukan manusia suci yang tak pernah luput dari kesalahan.
Maka sadarilah diri ini mungkin bukan apa-apa dimata Allah. Seperti apa yang
sudah Allah wasiatkan dalam surat cinta-Nya, ''Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan introspeksi) tentang
apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari esok (alam akhirat) dan
bertakwalah, sesungguhnya Allah maha tahu dengan apa yang kamu perbuatkan''. (QS.
Al-Hasyar: 18)
Pada hakekatnya Allah tak butuh semua
amalan ibadah kita, termasuk shalat kita, Allah tak butuh puasa kita, zakat
kita bahkan haji, Justru kita yang butuh saudaraku. Kita yang membutuhkan itu
semua untuk menggapai kemulian di sisi-Nya. Karena tanpa ibadah yang kita
lakukan, Allah sendiri sudah mulia, maka jangan jadikan sebuah beban setiap
amalan yang kita lakukan, akan tetapi nikmati dan resapi.
Bersyukurlah terhadap nikmat keimana yang
masih Allah sematkan dalam hati-hati kita. Keiman yang masih Allah hembuskan dalam desah nafas kita. Walau orang lain tak
pernah tahu seberapa kadar keimanan itu, akan tetapi Allah maha tahu. Semakin
tinggi tingkat keimanan seseorang maka akan semakin tinggi tingkat kecintaanya
kepada Allah dan rasulnya. Harta, tahta dan popularitas yang dimiliki akan
dijadikanya wasilah (sarana) untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Orang-orang yang memiliki kecintaan yang
besar kepada Allah dan rasulnya akan senantiasa menjaga iman dan mengembangkan
keimanan itu. Merupakan kerugian besar jika setiap waktu yang sudah kita lalui
sementara tingkat keimanan kita tidak berkembang. Seperti sabda baginda Nabi
SAW, "Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari
kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari
kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini
lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung." (HR.
Bukhari)
Indikasi berkembangnya keimanan kita,
tidak bisa dilepaskan dari sejauh mana kita menikmati manisnya iman yang kita
miliki. Semakin tinggi keimanan seseorang, maka ia akan semakin merasakan
manisnya iman itu sendiri. Kalau sudah begitu tak ada yang bisa menandingi
manisnya iman yang kita miliki. Walau diuji dengan segunung emas, jabatan
atapun wanita, maka ia tetap akan menjaga keimanannya.
Buah dari kita menikmati
manisnya iman dapat kita rasakan, kita lihat dan kita hayati. Setiap amalan
yang kita lakukan dapat kita nikmati secara langsung. Cara merasakan nikmatnya
keimanan itu berbeda-beda satu sama lain tergantung kwalitas keimanan itu
sendiri. Tingkatan paling dasar keimanan kita adalah memahami bahwa ibadah merupakan
kewajiban bagi kita sebagai makhluk terhadap sang pemilik dan pengatur
kehidupan. Sebagaimana Allah telah menyampaikan dalam surat cinta-Nya, “wamaa khalakul jinna wal insa illa liya’ budunn”, Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan untuk beribadah kepadaku (QS Az-Zariyat: 56). Pada tingkatan
ini kita masih tergolong orang-orang yang melakukan amal ibadah sebatas
mengugurkan kewajiban.
Selain itu buah dari menikmati
manisnya iman adalah memberikan kesadaran bahwa kita merasa butuh terhadap
setiap amalan yang kita lakukan. Karena kita dapat meresapinya dan mendapatkan
ketenangan jiwa pada saat itu juga. Kalau kita tidak melakukan amalan itu maka
kita akan merasa gelisah. Saat itulah kita sudah menjadi orang yang merasa
butuh untuk melakukan amalan tersebut. Kita akan merasa bahagia ketika bermunajat
kepada Allah SWT. Kita akan merasa nyaman dan tentram ketika setiap aktifitas, kita
niatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kita akan menikmati semua
beban-beban syariat dan tuntutan dakwah sebagai sebuah tanggungjawab yang akan
berefek positif terhadap diri kita. Menikmati setiap ujian dan tantangan
disetiap kondisi dan senantiasa yakin bahwa “fa
innama ‘usri yusra”, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaha
(QS. Alam Nasyrah: 5). Senantiasa yakin bahwa
pada akhirnya nanti akan berbuah manis. Semua itu menjadi motifasi dalam
setiap ucap dan langkah hamba-hamba Allah yang beriman.
Pada hakekatnya kita juga dapat
mengukur langsung kedalaman tingkat keimanan kita setiap saat dengan beberapa
indikasi, beberapa diantaranya adalah, kalau
disebut nama Allah maka hati kita akan bergetar, setiap dibacakan Ayat-ayat
Allah maka semakin bertambah kuat keimanan kita. Dan yang paling penting adalah
kita menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya pada Allah SWT.
Dari situlah kita akan
mulai dapat menuai efek lain dari menikmati manisnya iman. Beberapa diantaranya
adalah kita akan mendapat derajat yang mulia disisi Allah dan senantiasa
akan diberi kemudahan dan kelapangan. Kita mendapat ampunan dari Allah yang
ditandai dengan adanya kedamaian di hati. Kita akan mendapat rezeki yang berlimpah
dan dimudahkan segala urusan. Kita akan dibela langsung oleh Allah ketika ada
orang yang zalim (jahat) dengan kita. Dan yang tidak kalah penting adalah kita
berpeluang untuk masuk ke syurganya dan bertemu dengan wajah Allah SWT.
Sebuah penghargaan yang luar
biasa dari Allah SWT kepada orang-orang yang dapat merasakan manisnya keimanan.
Anugrah yang luar biasa bagi kita sebagai makhluk yang penuh keterbatasan bisa
mendapatkan semua itu. Itulah keadilan dan rahimnya (kaih sayang) Allah yang
akan membalas setiap amalan hambanya walau sekecil bijih zarah pun.
.....
Kini keimanan itu telah
menghiasi kalbuku
Memberikan warna dalam setiap
olah rasa hati ini
Menjadi pengingat akan
kebesara Illahi
Dan penjadi perisai saetiap
keburukan hati
.....
Aku sungguh bahagia ya Rabb
Engkau memberiku kesempatan
ini
Merasakan manisnya iman di tengah
kegersangan jiwa
Menikmati manisnya iman disaat
sebagian manusia mengingkarinya
.....
Biarlah semua orang
mengucilkanku
Menganggapku sebagai manusia
yang sok suci
Mengecapku sebagai manusia
yang aneh dan beda dengan mereka
Namun hati ini senantiasa
tentram ketika bermunajat kepadamu
.....
Ya Rabb, aku selalu rindu
Rindu akan suasana memuji
kebesaran-Mu
Rindu akan saat-saat memahami
ayat-ayat-Mu
Rindu akan saat-saat menyampaikan
kebenaran risalah Nabi-Mu
.....
Ya Rabb, aku selalu khawatir
Khawatir tak bisa menjaga
keimanan ini
Khawatir tak mampu menghadapi
godaannya
Khawatir tidak bisa membawanya
saat kematianku
.....
Ya Rabb, aku selalu berharap
Berharap sisa waktu hidupku
untuk senantiasa mengabdi kepadamu
Berharap semua saudaraku
mendapat hidayahmu
Berharap saat engkau
memanggilku
Aku dalam keadaan takwa
kepada-Mu
By. Rief_fatih, Inspirasi kehidupan 03 februari
2012
================================================================
PERHATIAN !
Buat Sista dan Bunda yang punya masalah seputar Kecantikan, kewanitaan dan kandungan:
- Jerawat tak kunjung sembuh
- Noda Jerawat yang tak kunjung hilang
- Luka bakar, oprasi yang buat anda ga pede
- Keputihan
- Gatal, gatal, bau tak sedap di mis v
- Kanker servick, miom
- Kegemukan
- Terlalu kurus
- Sudah lama menikah belum HAMIL
Temukan solusinya di tempat kami
Konsultasi GRATIS via sms/wa 085643035547
bb 75966580
No comments:
Post a Comment